Sekelompok tahanan wanita Palestina yang dipenjara Israel mengaku para penjaga sering bertindak "penistaan" terhadap para tahanan.

Dalam sebuah wawancara aljazeera.net dengan Sabreen Abu Amara, mantan wanita Palestina yang dipenjara Israel yang telah dipenjara mengatakan bahwa dirinya selama enam tahun hidup dalam penderitaan dan hinaan para penjaganya.

Sabreen mengatakan, sambil bertelanjang, para penjaga mencari tahanan dan memaksa mereka jongkok dan menjalani sejumlah pemeriksaan.

Dr Mahmoud Saiwail, direktur pusat perawatan dan rehabilitasi untuk korban penyiksaan di Ramalla mengatakan bahwa pihaknya percaya apa yang dilakukan para penjaga tersebut merupakan penyiksaan.

"Biasanya korban penyiksaan enggan untuk mencari bantuan dari para professional," tandasnya.
"Kami mendekati mereka karena mereka malu, ini merupakan gejala umum. Mereka tidak datang pada kami."

Yang dikhawatirkan oleh Dr Mahmoud Saiwail bahwa para korban akan menghadapi trauma beberapa tahun berselang dan merasa malu terhadap keluarga dan masyarakat.

Yang menjadi masalah lain adalah bahwa para korban tersebut ditahan di penjara Israel sehingga kesulitan untuk mengajukan tuntutan pengadilan. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts