LONDON - Setiap kali dirinya merindukan suasana bulan puasa Ramadhan seperti di Makkah, di mana umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di satu tempat, Abu Burhan al-Din tahu di mana tempat yang harus ia tuju yaitu: Masjid London Center.

"Saya senang shalat di masjid ini, di mana saya merasa seperti berada di Makkah dan Madinah," kata warga keturunan Irak ini (63 tahun) yang tinggal di London kepada IslamOnline.net.

Selama bulan suci ramadhan, masjid yang juga dikenal sebagai masjid Regent Park ini, menjadi pusat perhatian bagi umat Islam dari berbagai negara yang tinggal di Inggris.

Mereka semua berduyun-duyun ke masjid di jantung ujung timur London untuk menikmati spiritualitas yang unik dan memiliki nuansa Ramadhan yang sepintas mirip seperti tempat-tempat suci yang ada di Arab Saudi.

Dalam setiap sholat, ribuan umat Islam berkumpul di bawah kubah masjid emas yang berkilauan.

"Masjid ini telah menarik berbagai warga berkebangsaan yang berbeda selama bulan Ramadhan," ujar Burhan yang telah sholat di masjid ini selama 18 tahun menambahkan.

Ayman Mohamed Ali (23 tahun), mengatakan bahwa acara-acara selama bulan Ramadhan di masjid Regent Park juga telah menarik bagi anak muda dari semua bangsa yang ada Inggris untuk hadir di masjid tersebut.

"Anak-anak muda Muslim menjadi lebih sering untuk menghadiri sholat di masjid ini selama bulan suci Ramadhan," kata Ali seorang warga Yaman.

"Saya merasa mendapatkan kesempatan yang sangat istimewa untuk dapat bertemu teman-teman dari Libya dan Arab Saudi," ia menambahkan.

Masjid ini telah menjadi lebih familiar di bawah kaki langit kota London Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1944.

Oasis Ramadhan

Sebelum datangnya bulan suci Ramadhan, masjid ini telah penuh dengan orang-orang yang akan melaksanakan sholat.

Mohamed Hussein, dari Irak, mengatakan ia telah rajin datang ke masjid tersebut seminggu sebelum awal bulan Ramadhan tiba.

"Aku tidak pernah ketinggalan shalat di masjid ini selama bulan suci Ramadhan," kata Hussein( 56 tahun).

"Selain itu, saya dapat mengkhatamkan Alquran setidaknya tiga kali."

Masjid ini juga menawarkan iftar dan makan sahur bagi jamaah sepanjang bulan suci ramadhan.

Setelah adzan sholat maghrib bergema dari menara masjid yang menjulang, para pemuda Muslim berkeliaran di masjid untuk menawarkan kurma dan buah-buahan kepada para jamaah untuk mereka membatalkan puasanya dengan segera.

Idris, dari Maroko, mengatakan ia lebih suka berbuka puasa di masjid sehingga langsung dapat melanjutkan untuk sholat tarawih di masjid ini.

"Ini adalah satu-satunya cara untuk menemukan sebuah tumpuan di masjid," katanya.

Ia menegaskan bahwa ia senang menikmati suasana berbagi sesama Muslim yang ada di bulan Ramadhan.

"Hal ini membuat saya ingin bulan Ramadhan ada sepanjang tahun." [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts