Koresponden stasiun televisi Al-Jazeera di Tepi Barat Jacky Rowland ditembak dengan gas air mata oleh pasukan Israel ketika melaporkan secara langsung dari Tepi Barat ke markas Al-Jazeera di Doha pada Jum'at (4/9) siang lalu.

Wanita itu sedang melaporkan keadaan di sekitar pagar pembatas Israel dan menunjukkan gambar tentara Israel yang masuk ke area antara pagar untuk lebih mendekat ke orang-orang Palestina dan melemparkan gas air mata ke arah mereka, ketika tiba-tiba sebuah granat gas air mata meluncur tepat ke arahnya. Dengan sigap ia pun menghindar sambil terus memegangi mikrofonnya. Gas air mata itu jatuh tepat di sebelahnya.

Awalnya gas air mata hanya ditujukan ke arah rakyat Palestina yang mengikuti aksi protes rutin setiap hari Jum'at di Desa Bil'in, Tepi Barat.

"Mereka jelas-jelas berusaha menghentikan siaran kami, para tentara menembakkan granat tepat ke arah kami. Jelas sekali kami yang sekarang menjadi target mereka, dan bukan para pengunjuk rasa," katanya di depan kamera siaran langsung, sejenak setelah gas air mata jatuh di sampingnya.

Tanpa rasa gentar wanita itu bertekad terus menyampaikan laporannya, meskipun gumpalan asap gas air mata mengelilinginya.

Pada Jum'at sebelumnya seorang fotografer menderita luka setelah terkena tembakan peluru pasukan Israel.

Menanggapi peristiwa itu pihak militer Israel IDF mengatakan, setiap pekan kekerasan dan unjuk rasa ilegal dilakukan oleh orang-orang desa Palestina di Tepi Barat. Mengharuskan mereka menggunakan kekuatan senjata untuk mengusirnya.

"Para pengunjuk rasa melepari batu-batu, bom molotov, dan membakar ban ke arah tentara," katanya. "Pengalaman lalu menunjukkan bahwa para wartawan datang ke tempat kejadian dari arah desa-desa Palestina, yang berarti mereka membahayakan dirinya sendiri."

Seharusnya tentara Israel itu juga menambahkan komentarnya dengan, “jika kami tidak membangun pagar pembatas ini maka tidak akan ada aksi unjuk rasa oleh rakyat Palestina.”

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts