RIYADH, Arab Saudi – Sebuah baku tembak yang terjadi Selasa kemarin antara pasukan keamanan dan anggota al-Qaida – beberapa di antaranya menyamar sebagai perempuan dan mengenakan sabuk bahan peledak – meninggalkan dua orang militan terbunuh dan seorang prajurit tewas, kata sebuah sumber di Kementerian Dalam Negeri.

Beberapa Prajurit lainnya terluka ringan dalam bentrokan yang terjadi di sebuah pos pemeriksaan di bagian selatan negara itu, dekat perbatasan dengan Yaman, kata jurubicara kementerian Brigjen. Jenderal Mansour al-Turki.

Ini merupakan baku tembak pertama sebagai konfrontasi antara pihak berwenang dan al-Qaida sejak seorang pembom bunuh diri yang melukai Asisten Menteri Dalam Negeri Pangeran Nayyif bin Muhammad di pelabuhan barat Jeddah pada 27 Agustus 2009. Penyerang adalah anggota dari al-Qaida yang berbasis di Yaman di Semenanjung Arab.

Dalam bentrokan hari Selasa itu, pasukan keamanan di pos pemeriksaan menghentikan mobil yang membawa tiga orang, dua di antaranya menyamar sebagai perempuan, al-Turki mengatakan dalam keterangannya.

Ketika seorang perempuan mendekati mobil inspektur untuk memeriksa identitas orang-orang yang berpakaian sebagai wanita, ketiganya melepaskan tembakan.

Dia mengatakan dua dari militan mengenakan rompi bahan peledak dan granat tangan yang tersembunyi dalam pakaian mereka.

Barang lainnya seperti granat serta senapan mesin dan bahan yang digunakan dalam pembuatan peledak ditemukan di dalam mobil.

Salah satu penyerang berhasil ditangkap.

Tidak ada rincian lainnya yang akan dirilis sekarang karena penyelidikan sedang berlangsung, ungkap salah seorang jubir keamanan.

Tidak jelas apakah ketiganya merupakan bagian dari militan al-Qaida yang berbasis di Yaman. Pejabat Saudi telah menyatakan kekhawatiran bahwa al-Qaida akan menggunakan Yaman sebagai tempat perlindungan untuk melancarkan serangan lintas perbatasan setelah jaringan al Qaeda Saudi dan Yaman bergabung di bulan Januari lalu.

Kementerian Dalam Negeri telah dipelopori kerajaan melakukan kampanye agresif terhadap al-Qaeda, membunuh atau menangkap sebagian besar para pemimpin setelah serangkaian serangan yang dimulai pada tahun 2003.

Al-Qaida meluncurkan propaganda serangan, terutama menargetkan minyak asing dan infrastruktur, dalam upaya untuk menurunkan keluarga penguasa Saudi, yang dianggap represif, korup dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat dalam kebijakan di Timur Tengah. [adm/jurnalislam/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts