Pendiri gerakan Aceh Merdeka (GAM) doktor Hasan Muhammad di Tiro dijadwalkan akan kembali pulang ke Aceh untuk ke dua kalinya, sejak tokoh GAM tersebut mengasingkan diri di Swedia selama 30 tahun.

"Kedatangan Hasan Tiro kali ini untuk melihat sejauh mana perkembangan pelaksanaan nota kesepahaman (MoU) damai Helsinki," kata humas panitia penyambutan kepulangan Hasan Tiro, Ligadinsyah di Banda Aceh, Jumat (16/10).

Menurut dia, kepulangan Hasan Tiro untuk memberi pengarahan pada anggota DPR Aceh periode 2009-2014 yang sebagian besar berasal dari Partai Aceh. Hasan Tiro beserta mantan petinggi GAM lainnya yang menetap di Amerika Serikat, Eropa dan Malaysia akan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar dengan pesawat sewaan dari Kuala Lumpur pada pukul 13.00 WIB.

Meski kepulangan Hasan Tiro belum dipastikan tanggal yang tepat, namun sejumlah tokoh GAM sudah mulai mempersiapkan penjemputan ke Malaysia. Sebagian warga Aceh lainnya menyikapi kepulangan Hasan Tiro biasa-biasa saja dan hal yang wajar karena Aceh adalah kampungnya, sanak familinyapun masih ada, ungkap Nazaruddin warga Meulaboh.

Upacara

Kedatangan Hasan Tiro ke Aceh ini merupakan kali kedua dan sudah dipersiapkan sejak jauh hari oleh para petinggi GAM. Mereka bahkan meminta sesepuh GAM ini melakukan acara adat peusijuk atau menepung tawari sejumlah mantan GAM yang telah berhasil menjadi wakil rakyat. Hal tersebut dibenarkan Tengku M.Isa, tokoh Majelis Adat Aceh Barat.

"Untuk menepung tawari atau bahasa Acehnya Peusijuk anggota Legislatif dari partai Aceh yang sudah terpilih menjadi anggota legislatif, baik DPRK atau DPRA kemudian melakukan silaturahmi dengan masyarakat yang selama ini sudah merasakan empat tahun perdamaian,'' ujar Tengku M.Isa.

Upacara adat peusijuk atau menepung tawari dalam masyarakat Aceh bertujuan untuk memberikan ungkapan rasa syukur atau selamatan atas terpilihnya sebagian mantan GAM sebagai anggota legislatif dari partai Aceh hasil pemilu 2009 lalu. Hasan tiro sebagai tokoh pendiri Gerakan Aceh Merdeka dan disebut juga Wali Nanggroe atau Wali Negara dianggap pantas melakukan ritual adat peusijuk tersebut.

Hasan Tiro saat ini berusia 84 tahun. Kepulangannya ke Aceh sangat dinantikan oleh seluruh pendukungnya, sanak famili yang masih ada.

Hasan Tiro yang lebih akrab disebut Wali Nanggroe, datang ke Aceh untuk pertama kalinya pada tahun 2008 lalu, setelah 30 tahun hidup di Swedia dalam pengasingan dan tinggal di sebuah apartemen. Namun para pengawal setia tetap berada di dekatnya dan ia juga terus memantau perkembangan di Aceh. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts