
"Insiden berdarah hari Minggu kemarin memperkuat keinginan Irak untuk mendesak PBB dan Dewan Keamanan-nya agar mengutus seorang utusan internasional ke Irak dan mengevaluasi level gangguan terhadap stabilitas keamanan di Irak," kata Zebari.
"Saya yakin, desakan ini akan membuahkan hasil, terutama setelah terjadi dua ledakan dahsyat hari Minggu kemarin. Insiden itu menunjukkan bahwa pengiriman utusan khusus PBB ke Irak merupakan isu vital dan penting. Kami membutuhkan bantuan internasional," sambung Zebari.
Dua serangan bom bunuh diri yang terjadi di dekat gedung kementerian kehakiman dan gedung pemerintahan provinsi di Baghdad hari Minggu kemarin memicu kritikan tajam rakyat Irak terhadap kepemimpinan Perdana Menteri Nouri Al-Maliki. Mereka menilai Al-Maliki gagal memulihkan situasi keamanan di Irak.
"Setiap muncul di televisi Al-Maliki selalu bilang bahwa situasi stabil dan keamanan sudah pulih. Seharusnya dia datang dan melihat semua kehancuran ini," kritik Ahmed Mahmoud di Rumah Sakit Yarmouk setelah menemukan saudara lelakinya yang menjadi korban serangan bom hari Minggu kemarin.
Sehari setelah insiden serangan, sebuah kelompok yang menamakan dirinya organisasi Negara Islami Irak dan mengklaim bagian dari jaringan Al-Qaida mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan bom tersebut. Dalam pernyataan yang dimuat di sebuah situs internet, kelompok itu menyatakan bahwa serangan itu ditujukan ke sarang-sarang kekafiran.
Posting Komentar