"Dilarang kampanyekan Demokrasi, semua wanita harus menutup aurat, dilarang menjadikan hari Minggu sebagai hari libur dan hapus semua logo dari kendaraan anda": ini hanya sebagian dari 11 aturan-aturan baru yang diterapkan oleh gerakan Al-Shabaab Somalia yang ingin 'menampar' kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan di Somalia.

Menurut sebuah dokumen yang diperoleh oleh AFP pada Jumat kemarin dan dikeluarkan dua hari sebelumnya oleh penguasa yang menguasai wilayah pusat selatan Bay dan Bakool, wilayah negara utama yang menjadi tempat operasi kelompok-kelompok kemanusiaan di Somalia - mereka harus mematuhi aturan baru yang diterapkan oleh Al-Shaabab.

"Kami beritahukan kepada semua badan-badan bantuan yang beroperasi di wilayah Bay dan Bakool bahwa kami akan menjamin keamanan mereka 100 persen ... dan Negara Islam dari wilayah Bay dan Bakool akan mengeluarkan surat ijin hanya sekali mengikut kondisi yang ada," kata pernyataan Al-Shaabab.

Daftar persyaratan/aturan, yang sudah dibagikan kepada perwakilan kelompok bantuan lokal pada hari Kamis lalu, termasuk biaya pendaftaran sebanyak 20,000 dolar untuk dibayarkan selama dua kali setahun.

Beberapa organisasi kemanusiaan menegaskan bahwa mereka menerima dokumen itu, yang berlogo Al-Shaabab, namun belum ada pejabat dari kelompok Al-Shaabab yang bersedia memberikan komentar terhadap hal tersebut.

Namun pejabat tinggi dan pejabat keamanan Shabaab menegaskan keaslian dokumen itu, tetapi juga mengatakan bahwa beberapa pemimpin kelompok akan mengkaji ulang aturan yang terlalu keras.

Bay dan Bakool adalah wilayah penghubung utama bagi upaya bantuan internasional di negara Tanduk Afrika. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts