Rupanya perayaan besar-besaran Hari Ulang Tahun Charles Darwin mendapatkan satu kado akbar lagi yang menyedihkan evolusionis. Jajak pendapat teranyar oleh British Council menemukan banyak sekali warga Inggris yang menginginkan agar evolusi diajarkan bukan lagi sebagai satu-satunya penjelasan tunggal tentang kehidupan. Penciptaan dan perancangan cerdas (intelligent design), yang berseberangan dengan teori evolusi, mereka minta agar diajarkan pula dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah.Rata Penuh

Diktatorisme Darwinis digoyang

Mayoritas warga Inggris mengatakan penciptaan sepatutnya diajarkan di sekolah. Lebih dari setengah penduduk negeri itu yakin bahwa murid seharusnya diajarkan penciptaan, yakni bahwa Tuhan menciptakan alam semesta, di pelajaran ilmu pengetahuan alam. Demikian rangkum Daily Mail baru-baru ini.

Separuh lebih kalangan dewasa di negeri yang beribukota London itu berpendapat bahwa perancangan cerdas dan penciptaan sebaiknya diajarkan secara bersamaan dengan evolusi di pengajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah, demikian liput koran terkenal Inggris, The Guardian. Jumlah mereka yang mendukung hal ini cukup banyak, lebih dari 50%, dan telah melampui jumlah mereka di Amerika Serikat (AS) yang menginginkan hal serupa.

Laporan tersebut membandingkan 3 buah hasil survey: di Inggris, di AS dan di 10 negara. Ketiganya menemukan jumlah yang lumayan banyak dari mereka yang menginginkan agar evolusi diajarkan tidak lagi sebagai satu-satunya teori asal usul makhluk hidup.

Sekitar 54% (dari 973 peserta jajak pendapat) warga Inggris sepakat agar teori evolusi sepatutnya diajarkan di sekolah bersama-sama dengan pandangan-pandangan lain yang mungkin, seperti penciptaan dan perancangan cerdas. Di AS jumlahnya sedikit lebih kecil, yakni 51% (dari 991 orang yang dimintai pendapatnya) setuju agar evolusi dicantumkan dalam kurikulum disamping teori lain, misalnya perancangan cerdas. Ketika jajak pendapat serupa dilakukan terhadap 11.768 orang dewasa dari 10 negara, 43% dari mereka sepakat dengan pernyataan itu.

Kini, baik pendukung evolusi, penciptaan dan perancangan cerdas sama-sama memunculkan bukti, penelitian dan penjelasan ilmiah untuk mendukung gagasan mereka. Organisasi-organisasi masing-masing kelompok ini pun didukung oleh para ilmuwan di berbagai bidang ilmu terkait. Uniknya, kelompok evolusionis adalah yang paling bersikukuh agar diktatorisme pengajaran “asas tunggal evolusi” tetap berkuasa di dunia pendidikan. Evolusionis tidak mau memberikan kesempatan agar bukti dan penjelasan ilmiah pihak ilmuwan penciptaan maupun perancangan cerdas diajarkan seimbang, adil dan sejajar dengan teori evolusi, dan membiarkan siswa untuk memilih mana yang layak dipercaya. Sikap dogmatisme dan ketakutan mereka ini cukup membuat tanda tanya besar, ada apa?

Evolusionis kebakaran jenggot

Bisa ditebak, beragam kalangan evolusionis adalah yang merasa paling tidak nyaman dengan perkembangan teranyar ini dan melontarkan berbagai pernyataan emosional yang bernada menebar fitnah. Pemerintah Inggris mencela penciptaan dan perancangan cerdas sebagai teori yang tidak diakui ilmiah yang tidak memenuhi persyaratan kurikulum nasional.

Tak terkecuali, para ilmuwan dan lembaga pengajaran yang dikuasai evolusionis mengungkapkan keterkejutannya atas temuan jajak pendapat tersebut. Uniknya, sebagaimana diliput The Guardian, mereka melontarkan ucapan-ucapan emosional yang berupaya menyudutkan perancangan cerdas dan penciptaan sebagai sesuatu yang tidak ilmiah, hal yang tidak sesuai dengan kenyataan. Tanggapan lisan terhadap hasil jajak pendapat itu yang mencerminkan kekesalan dan ketakutan tergusurnya teori evolusi.

"Saya terkejut kecewa. Hal itu menunjukkan betapa publik tidak paham. Perancangan cerdas dan penciptaan tidak punya kaitan dengan ilmu pengetahuan dan murni gagasan keagamaan. Tidak ada bukti baginya sama sekali. Keduanya harus dipertahankan berada di luar ilmu pengetahuan", kata Lewis Wolpert, profesor emeritus di bidang biologi di University College London (UCL), yang juga wakil presiden Ikatan Humanis Inggris (British Humanist Association)

Steve Jones, profesor genetika di universitas yang sama menanggapi, "Ini menunjukkan bahaya dibiarkannya agama membeli sekolah, membajak pelajaran dan berpura-pura bahwa mereka punya sesuatu yang berguna yang dapat dikatakan mengenai ilmu pengetahuan – yang, secara definisi, mereka tidak punya. Angka tersebut terlihat terlalu tinggi, meskipun tak diragukan ada minoritas besar yang berpandangan demikian."

Pejabat sementara sekretaris jenderal Persatuan Nasional Para Guru (National Union of Teachers) Christine Blower berujar," Adalah salah sama sekali untuk memasukkan penciptaan dalam kurikulum ilmu pengetahuan. Bukti berlimpah, dan bukan pernyataan, mendukung gagasan evolusi dan karenanya evolusi harus menjadi dasar kurikulum ilmu pengetahuan. Dipertimbangkannya penciptaan mungkin tidak aneh di pendidikan agama."

Evolusionis ketakutan, bersikap tidak rasional

Sejumlah pernyataan evolusonis di atas adalah cerminan ungkapan ketakutan, kekecewaan dan ketidakrasionalan yang ironisnya dilontarkan oleh tokoh seperti profesor dan pejabat penting di dunia pendidikan, yang semestinya menanggapi dengan lebih tenang, rasional, bijak dan arif. Sepatutnya mereka tidak lagi menutup mata dan menghasut dengan mengatakan bahwa perancangan cerdas dan penciptaan itu adalah agama, karena berlimpah buku, tulisan, film dokumentasi dan bukti-bukti terkini yang dikemukakan oleh para ilmuwan, profesor dan intelektual pendukung penciptaan dan perancangan cerdas dipenuhi bukti dan sanggahan ilmiah terhadap evolusi. Mereka ini menyanggah teori evolusi bukan dengan ayat kitab suci atau dogma, bahkan sebagian mereka adalah ilmuwan mantan evolusonis itu sendiri.

Evolusionis seharusnya lebih terbuka dan bersikap wajar. Mereka tidak perlu takut jika teori evolusi memang benar-benar ilmiah maka teori evolusi akan mampu bertahan dari kritikan ilmiah terhadapnya, dan tidak perlu bersikap diktator dengan melarang pandangan ilmiah lain. Sebaliknya, sikap mati-matian menentang kebenaran ilmiah seperti itu hanya akan berujung pada kegagalan, demikian tanggapan Harun Yahya mencermati fenomena ini.

Harun Yahya adalah tokoh terdepan organisasi penciptaan asal Turki, Science Research Foundation (SRF). Organisasi ini memiliki anggota dari kalangan intelektual, ilmuwan dan dokter spesialis. Buku Harun Yahya Atlas Penciptaan membuat keterkejutan hebat di seantero Eropa beberapa tahun silam, dan memaksa Dewan Eropa melakukan tindakan emosional yang tidak ilmiah dan tidak intelek dengan mengeluarkan resolusi yang melarang buku itu diajarkan di sekolah.

Andy McIntosh, profesor termodinamika dan teori pembakaran di Leeds University, menanggapi: "Ada tempat bagi pendapat ilmiah yang tidak mesti dari dasar berpijak evolusi. Kita perlu mengikuti ke mana bukti mengarah dan kita tidak semestinya memiliki dugaan bahwa bukti mesti harus mengarah pada penjelasan alamiah atau materialistik. Kita harus terbuka dengan kemungkinan bahwa informasi dapat berasal dari kecerdasan lebih tinggi, tapi kita tidak harus beranggapan demikian." Andy MacIntosh adalah salah seorang di antara profesor dan ilmuwan di dunia yang mendukung perancangan cerdas, dan aktif di sebuah organisasi (http://www.truthinscience.org.uk/) yang menggalakkan diajarkannya perancangan cerdas di kurikulum Inggris.

Teori evolusi mengharuskan penjelasan materialistik, murni alamiah, dan ateistik mengenai asal usul informasi DNA pada sel-sel makhluk hidup. Namun pihak perancangan cerdas dan penciptaan berpendapat bahwa kemunculan informasi berlimpah dan luar biasa pada DNA makhluk hidup tidak mungkin ada karena pengaruh alamiah belaka, atau dimunculkan oleh faktor-faktor alam belaka yang tidak punya kecerdasan dan bekerja acak tanpa sengaja. Tapi ada kecerdasan mahahebat di luar alam yang memunculkan informasi pada DNA. Dan selama ini tidak pernah ada hasil penelitian, bukti atau logika masuk akal yang mendukung pernyataan evolusionis bahwa informasi muncul karena peristiwa tidak sengaja atau dimunculkan oleh kekuatan alamiah yang tidak memiliki kecerdasan dalam membuat informasi.

Tidak dapat dibendung

Di Inggris, kurikulum ilmu pengetahuan di sekolah dasar dan menengah tidaklah memasukkan penciptaan atau perancangan cerdas. Namun ini tidak menghalangi semakin kuatnya permintaan masyarakat agar evolusi diajarkan berdampingan dengan penciptaan dan perancangan cerdas, dan melemahnya keyakinan kepada teori evolusi. Ini berarti para siswa dan publik sudah semakin cerdas dan mempelajari juga pengetahuan seputar asal usul kehidupan di luar yang diajarkan di sekolah. Mereka tidak percaya 100% begitu saja pelajaran dogma tunggal teori evolusi yang diajarkan di sekolah.

Apa artinya? Ini mengisyaratkan usaha evolusionis untuk mempertahankan hidupnya teori evolusi melalui “pengajaran asas tunggal evolusi” di kurikulum sekolah akan sia-sia belaka. Masyarakat tidak lagi bisa didoktrinasi dogma tunggal evolusi di sekolah. Karena di luar sekolah, masyarakat punya cara lain mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai asal usul kehidupan selain evolusi, yakni melalui media massa. Apalagi di jaman internet seperti sekarang ini, di mana informasi dan pengetahuan ilmiah tentang penciptaan dan perancangan cerdas bisa didapatkan secara berlimpah dan gratis. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts