
Genk anak muda itu memukuli mahasiswa-mahasiswa Muslim itu dengan batangan logam, batu bata dan pentungan. Beberapa mahasiswa dan pejalan kaki yang mencoba melerai, bahkan ada yang terkena tusukan benda tajam. Menurut keterangan Federation of Student Islamic Societies, para pelaku pengeroyokan juga mengeluarkan kata-kata bernuansa rasial antara "Hajar orang-orang Muslim itu" dan "Pakis". Pakis adalah sebutan untuk merendahkan para imigran Muslim asal Pakistan.
Laporan situs harian Guardian menyebutkan, beberapa malam terakhir ini terjadi konfrontasi di dekat kampus dan insiden itu menjadi puncak dari konfrontasi tersebut. Sebelumnya, sekelompok anak muda juga mengganggu seorang mahasiswa Muslim yang sedang berjalan menuju ruang salat di kampus. Tidak puas mengganggu, anak-anak muda menyerang, tapi mahasiswa Muslim itu berhasil diselamatkan teman-temannya. Meski demikian, seorang mahasiswa mengalami retak tulang.
Melihat gejala yang mengkhawatirkan itu, organisasi Federation of Student Islamic Societies (FOSIS) meminta pihak universitas untuk memberikan jaminan keamanan pada para mahasiswa Muslim, karena pihak sekolah seolah menutup-tutupi kasus tersebut.
"Kami yakin pelaku serangan ini adalah orang-orang yang sama. Insiden seperti ini pernah terjadi di sejumlah universitas tahun 2008 lalu. Kami sudah melakukan konsultasi dengan aparat kepolisian dan pihak universitas. Kami juga meminta jaminan bahwa langkah pengamanan yang mereka lakukan untuk melindungi para mahasiswa dilakukan secara permanen, bukan cuma sementara," tukas Qasim Rafiq, jubir FOSIS.
Kepolisian Metropolitan London menyatakan, mereka sudah menempatkan petugasnya untuk berpatroli di sekeliling kampus dan untuk mencari siapa pelaku serangan. "Kami menangani masalah ini dengan sangat seirus," kata Detektif Inspektur Polisi Trevor Borley.
Menurutnya, aparat kepolisian sudah menangkap tiga remaja berusia antara 17 sampai 19 tahun terkait kasus pengeroyokan di City University.
Posting Komentar