KABUL - NATO memberikan kesan seolah-olah 'kredibilitas' administrasi Afghanistan yang tidak lebih merupakan perpanjangan masa jabatan pemerintah sebelumnya tergantung pada ketaatan Kabul pada aliansi militer di negara tersebut.

Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan pihaknya akan berusaha untuk menyamakan pemahamannya dengan Presiden Afganistan Hamid Karzai, AFP melaporkan pada hari Jumat (6/11).

Di bawah perjanjian bilateral, badan yang didominasi oleh AS itu terus-menerus menambah jumlah pasukannya, saat ini lebih dari 100.000 orang.

Rasmussen memperingatkan, "Kita harus memastikan bahwa ini adalah pemerintah yang kuat, pemerintah yang dapat dipercaya ...."

"Pertama-tama dan yang paling utama kita ada di Afghanistan untuk mengamankan negara ini dan juga menjaga keamanan kita sendiri. Jika kita meninggalkan Afghanistan, maka negara ini akan kembali menjadi surga bagi teroris."

Amerika dan tentara asing lainnya telah membunuh ribuan warga sipil Afghanistan selama delapan tahun.

"Saya selalu mendesak para sekutu untuk meningkatkan kontribusi mereka," Rasmussen menyimpulkan bersamaan diputuskannya pengiriman 40.000 pasukan tambahan AS untuk misi Afghanistan. [adm/arrahmah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts