Front Pembebasan Islam Moro (MILF), kelompok Muslim terbesar di Filipina, ikut membantu pembebasan seorang pastor Katolik asal Irlandia. Bantuan ini mendapat pujian dari pemerintah Manila.

Michael Sinnot diculik bulan lalu oleh enam orang bersenjata dari kediamannya di Missionary Society di St Columban di Kota Pagadian, selatan Filipina.

Penculik menuntut tebusan sebesar dua juta dolar. Tapi pemerintah setempat dan Irlandia mengkonfirmasikan bahwa mereka tidak memberikan tebusan untuk pembebasannya.

Ia dibebaskan Kamis lalu setelah sebulan disekap di dalam hutan di selatan Filipina. Sebelumnya Manila menuding MILF terlibat dalam penculikan itu, namun klaim ini ditolak tegas pejuang Muslim ini. Bahkan MILF berjanji memberikan bantuan pembebasan. Sinnot juga mengonfirmasikan, penculiknya bukan anggota MILF, tapi anggota dari suku Muslim lokal.

Bersyukur

Setelah menghabiskan satu bulan di penyekapan, Sinnott memberikan ucapan terima kasih kepada mereka yang berdoa. Sinnott juga menyatakan penghargaan yang tulus bagi mereka yang berdoa selama misa di gereja di Distrik Malate Manila Sabtu lalu.

"Saya telah kagum pada jumlah orang yang telah berdoa bagi saya,” ujarnya.

Sinnott diculik di Kota Pagadian 11 Oktober 2009. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Ronaldo Puno menyalahkan pejuang Front Pembebasan Islam Moro (MILF) sebagai penculik, namun faktanya MILF-lah yang telah membebaskan Sinnott.

Setelah lepas dari penculik, kini pihak berwenang telah menyalahkan Abu Sayyaf dan Al-Qaidah. Sinnott dan sesama jemaah di Columban Misionaris bahkan ikut doa untuk keberhasilan proses perdamaian di wilayah Muslim Mindanao. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts