Mohamed, bocah yang berusia 9 tahun sedang berusaha keras untuk menjaga agar pintu tenda tetap dalam kondisi tertutup menahan dinginnya angin dimusim dingin.

"Musim dingin baru telah tiba," ujar Mohamed kepada IOL dengan suara parau.

"Lagi, kami akan hidup dalam kondisi gelap dan cuaca dingin. Kami akan tenggelam dalam air hujan."

Bocah Gaza ini hidup bersama keluarganya dalam sebuah tenda sejak rumah berlantai 3 milik mereka dihancurkan oleh penjajah Zionis Yahudi awal tahun ini.

"Kami tak bisa percaya bahwa kami akan menghadapi musim dingin yang membekukan sementara kami tinggal di ruangan terbuka," ucap saudara tua Muhamed, Khalil, remaja berusia 17 tahun.

Keluarga-keluarga miskin di Gaza kini tengah menghadapi musim dingin yang berat setelah rumah mereka dihancurkan penjajah Israel.

Perang selama 3 minggu di awal tahun lalu telah membunuh lebih dari 1.400 penduduk Gaza, ribuan lainnya terluka. Selain itu mereka kini menghadapi persoalan pemukiman dengan hancurnya tempat berteduh.

Lebih dari 20.000 rumah dan bangunan lainnya hancur.

Belum sembuh sakit dan penderitaan penduduk Gaza, kini tersiar kabar bahwa Israel berkeinginan kembali membombardir Jalur Gaza.

Upaya yang oleh sebagian media terutama media Islam disebut sebagai pembunuhan massal ini tentu semakin mencekam kehidupan muslimin Gaza.

Ditambah beberapa kali penistaan penjajah kafir yahudi terhadap masjid Al Aqsho, semakin memperparah luka umat Islam di Palestina khususnya yang tengah menganga. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts