Peshawar - Taliban Pakistan menyatakan akan memperpanjang perang gerilya terhadap militer Pakistan dan akan semakin keras, pernyataan tersebut mereka sampaikan dua hari lalu saat sebuah bom dengan daya ledak tinggi menghantam kota di baratlaut dan menewaskan 20 orang, kata polisi Pakistan.

Pada 17 Oktober kemarin militer Pakistan mulai melancarkan serangan besar-besaran di wilayah kesukuan Pashtun yang berbatasan dengan Afghanistan. Taliban merespon serangan tersebut dengan mengintensifkan serangan-serangan di kota-kota lain sejak operasi militer tersebut dilancarkan.

Serangan militer Pakistan di Waziristan saat ini diawasi dengan teliti oleh Amerika dan beberapa kekuatan lain di Afghanistan. Wilayah yang digempur militer tersebut merupakan wilayah pegunungan, hutan-hutan dan jurang-jurang lebar yang dipercaya sebagai pusat berkumpulnya milisi Islam seluruh dunia, berbagai pejuang Islam dari beberapa negara dipercaya sedang berlatih ditempat tersebut.

Tempat tersebut sudah dikepung dari tiga arah oleh militer Pakistan, sebelumnya militer Pakistan mengklaim berhasil mengambil alih beberapa wilayah, seperti kota Makeen. Namun pihak Taliban membantah bahwa pejuang Taliban memang menarik para pejuangnya dari wilayah tersebut sebagai salah strategi mereka, dan Taliban menyatakan jika tentara Pakistan saat ini sedang masuk perangkap mereka.

Juru bicara Taliban Azam Tariq menyatakan, "Mereka (tentara Pakistan -red) mengambil alih jalanan, namun para pejuang kami masih beroperasi bebas di hutan-hutan dan pegunungan", kata Tariq kepada Reuters melalui sambungan telefon dari tempat yang dirahasiakan.

"Kami telah memulai perang gerilya terhadap militer Pakistan. Kami telah melaksanakan beberapa aksi mematikan terhadap para tentara tersebut dan mereka mengalami kerugian banyak", kata Tariq Azam.

Menurut pernyataan militer, sudah 495 militan yang mereka bunuh selama operasi ini, sementara hanya 48 tentara Pakistan yang tewas hingga saat ini.

Namun sebetulnya tidak ada informasi yang independen atau yang dapat diverifikasi kebenarannya, sebab pengamat independen tidak diperbolehkan memasuki wilayah perang ini, kecuali hanya perjalanan kadang-kala yang harus di dampingi militer Pakistan. Para pengamat independen dilarang memasuki wilayah konflik sendirian.

Reuters menanyakan kepada Tariq Azam mengenai siapa saja yang mereka target dengan serangan bom bunuh diri. Tariq menjawab, "Siapa saja yang menghalangi gerakan kami akan kami beri pelajaran!".Tariq serukan perang panjang, lebih keras.

"Mereka mengira mereka dapat menguasai Waziristan dengan mudah, namun sebetulnya pertempuran di Waziristan akan lebih keras dari pertempuran di Kashmir", katanya

Pasukan keamanan India telah berperang dengan gerilyawan Muslim di wilayah Himalaya Kashmir sejak tahun 1989. Selama itu, sudah 10 ribu penduduk tewas akibat pertempuran.

Kita masih menunggu siapa pemenang dari pertempuran di Waziristan ini. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts