MOGADISHU - Dalam waktu dekat, Uni Eropa akan memberikan lampu hijau pada peluncuran misi pelatihan militer Somali.

Pejabat Eropa mengatakan pada hari Selasa (17/11) bahwa Uni Eropa tengah berencana untuk mengerahkan sekitar 100 pasukan ke Uganda tahun depan untuk melatih pasukan pemerintah Somalia dalam bertempur melawan pemberontak.

Uni Eropa mengatakan langkah itu merupakan tanda dukungan Eropa pada pemerintahan Presiden Sharif Sheikh Ahmed.

Langkah tersebut dilakukan setelah sebelumnya Mogadishu meminta bantuan internasional dalam pelatihan sekitar 6.000 tentara untuk dijadikan tentara reguler inti, seiring dengna semakin meningkatnya penyerangan mujahidin di Somalia terhadap tentara pemerintah.

"Kami sepakat bahwa Uni Eropa secara keseluruhan dapat berpartisipasi ... tapi kami akan mengambil keputusan ini dalam minggu-minggu berikutnya ketika kami telah memiliki rencana operasional," kata Cristina Gallach, juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana.

Spanyol, Britain, Slovenia, Hungaria, dan Yunani kemungkinan akan mengirim pasukan, sementara Perancis telah mengumumkan akan menyumbang 30 tentara. Paris jugalah yang menawarkan Djibouti sebagai tempat alternatif untuk mengadakan pelatihan.

Dalam dua tahun terakhir, konflik Mogadishu telah menyebabkan tewasnya sekitar 19.000 jiwa dan 1,5 juta warga Somalia harus meninggalkan rumah mereka.

Uni Eropa pun memperpanjang mandat operasi angkatan laut Atalanta, sampai akhir 2010. Misi ini dilakukan untuk memerangi dan mencegah serangan dan pembajakan kapal asing di wilayah perairan Somalia. [adm/arrahmah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts