TEL AVIV – Kepolisian Israel membekuk seorang pria Yahudi yang mengancam untuk meledakkan dirinya di dekat gedung parlemen. Hal itu dilakukan oleh pria Yahudi tersebut setelah dirinya diusir dari kediaman ilegalnya di Yerusalem pada hari Selasa (10/11), demikian kata seorang juru bicara polisi.

Pria Yahudi tersebut mengatakan kepada para petugas kepolisian bahwa dirinya datang ke Knesset untuk memprotes perintah pengusiran dari rumahnya, demikian kata juru bicara kepolisian, Micky Rosenfeld.

Polisi dan pemadam kebakaran langsung dikirimkan menuju lokasi dan pada akhirnya mampu mengendalikan keadaan.

Pria tersebut mengancam untuk menyulut tangki gas di mobilnya. Namun, meski Rosenfeld awalnya mengatakan bahwa kala itu tidak cukup jelas apakah pria tersebut membawa bahan peledak sebelum ia diringkus, ditemukan satu tangki gas di dalam mobil pria tersebut setelah dilakukan penggeledahan oleh petugas kepolisian.

Pria tersebut ditangkap oleh petugas keamanan di gerbang masuk lahan parkir Knesset pada sekitar pukul 10 pagi, demikian dilaporkan oleh Ynet News.

Menyusul peristiwa tersebut, pihak keamanan Knesset langsung menutup pintu masuk dan keluar gedung parlemen.

Pria tersebut dibekuk dan langsung digelandang untuk menjalani interogasi. Gerbang Knesset kemudian dibuka kembali setelah beberapa menit berlalu.

Situs berita Israel tersebut menambahkan bahwa peristiwa tersebut bukanlah masalah yang pertama kalinya terjadi di Knesset. Pada bulan April 2008, seorang wanita mengancam untuk bunuh diri tepat di luar gedung parlemen Israel tersebut.

Wanita tersebut mengemudikan sebuah van di jalan masuk menuju gedung Knesset dan mengancam untuk melakukan tindakan bunuh diri dan meledakkan mobil yang ditumpanginya. Wanita tersebut tidak sendirian dan membawa serta putrinya.

Ketegangan yang berlangsung selama tiga jam tersebut berakhir kala sang wanita menyerahkan diri kepada kepolisian.

“Dia meninggalkan kendaraan tersebut bersama dengan direktur jenderal Knesset,” kata juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld. “Dia masuk ke dalam gedung untuk berbicara dan menyelesaikan masalahnya.”

“Untuk saat ini, wanita itu tidak akan ditangkap. Kami akan menyelidiki situasi ini terlebih dahulu,” kata Rosenfeld setelah para juru runding membujuknya untuk menyerahkan diri.

Para pejabat kepolisian dan juru runding dibantu oleh direktur jenderal Knesset, Avi Balashnikov, Menteri Perdagangan Eli Yishai dan Menteri Agama Yitzhak Cohen dalam membujuk wanita tersebut.

Wanita tersebut merupakan penduduk Ashkelon. Dia meminta bantuan pemerintah Israel untuk mendapatkan dua buah kursi roda untuk anak-anaknya.

Sebagai bagian dari persyaratan agar sang wanita mau keluar dari mobilnya, Balashnikov menjanjikan untuk memberikan bantuan kepada wanita tersebut.

Selama berunding, wanita tersebut tetap berada di dalam mobilnya dengan jendela tertutup dan memegang sebilah pisau dan mengancam untuk memotong tenggorokannya sendiri.

Shimon Yair, kawan wanita tersebut, dalam sebuah wawancara dengan radio Israel mengatakan bahwa wanita tersebut putus asa. Yair menambahkan bahwa dirinya berharap bahwa wanita tersebut tidak bunuh diri.

“Wanita itu juga mengklaim memiliki tangki gas dan menambahkan bahwa ia ingin bunuh diri,” katanya. “Polisi mendatangi lokasi kejadian ditemani dengan tim negosiator.”

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts