Anggota parlemen Inggris yang juga aktivis HAM George Galloway mengkritik negara-negara Arab yang sedikit beraksi dan sedikit memberikan bantuan terhadap penduduk Jalur Gaza yang diserang dan diembargo Israel.

"Memalukan karena konvoi bantuan ini (lifeline 3) berasal dari Eropa dan bukan dari negara Arab," tutur Galloway sesaat setelah tiba di bandara Damaskus, Suriah, 21 Desember.

Dia mengatakan bahwa kedatangan Lifeline 3 sebagai konvoi kemanusiaan merupakan sebuah pesan solidaritas dalam peringatan 1 tahun serangan zionis Israel terhadap Jalur Gaza.

Aktivis anti perang Inggris ini menambahkan bahwa konvoi Viva Palestina ke tiga ini ditujukan untuk mencari perhatian dunia terhadap tindakan kriminal Israel dalam perang di jalur Gaza. Dia juga berharap Mesir tidak akan merintangi konvoi ini saat tiba di daerah perbatasan.

Konvoi internasional ke Gaza dimulai dengan keberangkatan dari London 5 Desember lalu. Konvoi ini terdiri dari berbagai sukarelawan dari Inggris, Irlandia, Belgia dan Malaysia yang juga membawa sejumlah bantuan dan kelengkapan medis lainnya yang diperlukan di Gaza.

Konvoi yang diberi nama "Lifeline 3" ini diperkirakan tiba di Gaza tangggal 27 Desember melalui perbatasan Rafah.

Pemerintah zionis Israel sendiri kini tengah menghadapi kemungkinan pengadilan atas kejahatan perangnya. Pengadilan Inggris atas pengajuan sejumlah pengacara telah mengeluarkan surat penahanan atas mantan menlu Israel Tzipi Livni yang kemudia membatalkan rencana kunjungannya ke Inggris.

Dewan Keamanan PBB juga tengah menunggu laporan dari investigator PBB Richard Goldstone, tidak hanya atas serangan bulan Januari lalu, tetapi embargo sejak tahun 2006.

Yang lebih memiriskan adalah tindakan Mesir membangun tembok baja yang menghalangi terowongan-terowongan yang dibuat untuk jalur ekonomi bagi penduduk Gaza. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts