Kelompok perjuangan Hamas mengutuk tindakan Mesir melakukan pembangunan tembok baja pemisah di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dan menyebutnya sebagai tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Juru bicara Hamas Fauzi barhoum mengatakan bahwa pembangunan tembok tersebut akan membuat warga Gaza semakin miskin.

Bekerja sama penuh dengan pemerintahan Mesir, penjajah Zionis Israel telah sekian lama mengucilkam Jalur Gaza sehingga menyebabkan krisis kemanusiaan.

Perekonomian Gaza sudah lama rusak karena pengepungan oleh Mesir dan Israel, penduduk Palestina kekurangan bahan pangan dan kebutuhan hidup lainnya.

Barhoum meminta agar pemerintah Mesir sadar dan membuka blokade ekonomi terhadap Gaza dan membuka perbatasan untuk kehidupan 1,5 juta penduduk Gaza.

Untuk pertama kalinya, secara resmi pemerintah Mesir mengakui berniat membangun tembok baja di bawah tanah sepanjang perbatasannya dengan Jalur Gaza. Hal itu disampaikan oleh Menlu Mesir, Ahmad Abul Ghaith kemarin Jumat (18/12) bahwa, merupakan hak Mesir menerapkan kekuasaannya di perbatasannya dengan cara apapun.

Dalam wawancara dengan majalah Mesir “Al-Ahram Arabi” yang terbit Sabtu (19/12), Abul Ghaith menegaskan, masalah pembangunan tembok, perangkat pengintai dan alat penyadap sering dibicarakan. “Yang penting adalah Mesir harus dijaga” tegasnya.

“Siapa yang bilang bahwa Mesir akan menerapkan kekuasaannya di perbatasan dengan tembok baja tersebut, maka kami tegaskan berita itu benar sepenuhnya” aku Abul Ghaith.

Kairo sendiri mengalami berbagai kritikan menyusul isu pembangunan tembok baja itu. Sejumlah pihak termasuk parlemen Mesir dan organisasi HAM disana mengecam niat negeri Piramida itu.

Sebab jika terjadi itu hanya akan menambah derita bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza dan yang mengambil keuntungan satu-satunya adalah Israel. Sebab 60% ekonomi di Jalur Gaza mengandalkan terowongan bawah tanah. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts