Iran membuat keputusan yang cukup "ketat" untuk wanita yang akan tampil di acara televisi, seperti dilaporkan oleh media yang mengutip pernyataan pimpinan televisi nasional Iran pada Rabu kemarin (2/12) yang menyatakan bahwa wanita yang muncul dalam program televisi, tidak akan diizinkan untuk memakai make-up karena hal itu termasuk tabarruj dan bertentangan dengan hukum syariah Islam.

"Make-up bagi wanita yang membawa acara selama program televisi berlangsung adalah ilegal dan melawan hukum syariah Islam ... Tidak boleh ada satu pun kasus seorang wanita yang mengenakan make-up selama program acara televisi," kata Ezatollah Zarghami seperti dikutip oleh surat kabar reformis Etemad.

Zarghami yang merupakan seorang mantan anggota elit Pengawal Revolusi yang telah kembali ditunjuk oleh pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, juga memerintahkan bahwa bintang tamu wanita yang tampil di acara televisi harus "dipandu" oleh host wanita juga.

Berbicara di sebuah konferensi jaringan sutradara, ia juga menyebut untuk memotong suara musik selama program televisi berlangsung dan mendesak stafnya untuk mengambil beberapa adegan dari film action Barat."

"Aku tidak bermaksud bahwa kita harus menjadi seperti mereka, tapi kita harus menggunakan poin positif. Karena itu kita (harus) memakai agenda pengurangan dan memperbaiki musik," katanya.

"Mulai hari ini, Anda di departemen produksi harus memulai metode pengawasan baru ... Saya tidak ingin mengatakan kepada Anda untuk menyaring, tetapi Anda harus waspada bahwa tidak boleh ada yang tidak pantas terjadi," kata Zarghami.

Zarghami kepada jaringan sutradara mengatakan bahwa mereka juga harus melarang "lelucon menjijikkan" antara laki-laki dan perempuan di televisi atau radio, seperti dilaporkan kantor berita Etemad dan Fars yang mengutip pernyataannya.

Ketika Khamenei mengangkat kembali Zarghami untuk masa jabatan kedua bulan lalu, Khamenei dilaporkan mengatakan bahwa sangat penting untuk membuat suatu program yang merepresentasikan acara yang lebih menonjolkan moralitas, agama, kepedulian dan harapan" dalam program-program media pemerintah.

Republik Syi'ah Iran memiliki delapan saluran televisi dan 15 stasiun radio.

Telah menampilkan berbagai periode yang ketat atau dalam pengunaan pakaian dan make-up bagi wanita yang tampil ditelevisi.

Wanita yang tampil di televisi tidak boleh mengekspos rambut mereka, namun dalam beberapa tahun terakhir ini para wanita yang tampil di televisi berdandan dengan make-up yang cukup mencolok.

Televisi di Iran berada di bawah pengawasan yang ketat dan harus mematuhi panduan yang ketat untuk ditampilkan bahkan beberapa film lokal pun harus telah mengalami proses penyensoran sebelum ditayangkan. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts