Kelompok liberal Swiss sedang mempertimbangkan akan melakukan referendum baru untuk membatalkan larangan membangun menara baru di negeri tersebut, seperti dilaporkan surat kabar pada Ahad lalu.

Helvetique Club, sebuah kelompok tempat berkumpulnya lebih dari 20 intelektual Swiss , akan menyusun sebuah rencana aksi untuk membatalkan larangan menara, yang telah menarik kecaman luas di luar negeri dan menyerukan ratusan orang untuk turun ke jalan pada akhir pekan ini di Zurich, Basel dan Bern.

"Sebuah inisiatif baru adalah cara yang paling demokratis dari pencapaian ini," kata pengacara konstitusional Joerg Mueller kepada surat kabar Sonntag.

Dua komplain yang mempertanyakan legalitas larangan sudah diserahkan ke Pengadilan Federal Swiss, kata Sonntag.

Perserikatan Bangsa-Bangsa minggu lalu mengecam konstitusional Swiss yang melarang membangun menara karena dianggap dapat memecah belah masyarakat, juga merupakan tindakan diskriminatif dan negara telah melanggar kewajibannya di bawah hukum internasional.

Menteri Luar Negeri Micheline Calmy-Rey Swiss mengatakan pemerintah Iran juga telah memanggil duta besar Swiss untuk menjelaskan situasi di Swiss.

Swiss, sebuah negara dari 7,7 juta, adalah tempat bagi lebih dari 300,000 umat Islam, terutama warga dari Bosnia, Kosovo dan Turki, namun hanya ada empat menara masjid di negara itu. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts