Manila - Puluhan tersangka militan Islam menjebol tembok beton dan menyerbu ke dalam penjara di wilayah bergolak Filipina selatan, hari Ahad (13/12/2009). Dalam pembebasan 31 tahanan tengah malam tersebut terjadi kontak senjata yang menewaskan dua orang.
Rata Penuh
Wakil Gebernur Pulau Basilan, Al-Rasheed Sakahalul mengatakan, sekitar 30 pria bersenjata berat membuka gembok penjara menggunakan alat pemotong besi setelah mereka menghancurkan tembok penjara propinsi di kota Isabela tersebut untuk membebaskan beberapa tahanan gerilyawan Muslim, beberapa tahanan lain juga ikut melarikan diri.

Serangan heroik ini menewaskan salah seorang penyerang dan seorang penjaga penjara, tambah Al-Rasheed.

Paling tidak 31 tahanan berhasil melarikan diri, termasuk para tahanan dari MILF, dan tahanan dari kelompok Abu Sayaf, kelompok Abu Sayaf ini lebih kecil dari MILF namun lebih mematikan. Abu Sayaf ini merupakan jaringan Al Qaeda, kata komandan militer Mayjen Benjamin Dolorfino.

Ini adalah serangan terkini yang dilakukan gerilyawan Muslim di Filipina, wilayah Mindanao selatan, daerah yang sudah selama beberapa dekade terjadi perang antara pejuang Muslim dan pemerintah Katolik Filipina.

Serangan tersebut terjadi hanya satu jam sebelum Menteri Pertahanan Norberto Gonzales dan kepala militer Jenderal Victor Ibrado terbang ke Basilan, Basilan merupakan wilayah dengan mayoritas penduduk Muslim dengan luas 550 mil (880 km), terletak di selatan Manila. Kedua petinggi tersebut akan bertemu dengan pemimpin gereja Katolik Roma yang telah meminta agar di wilayah tersebut ditegakkan hukum perang setelah terjadi beberapa kali penculikan dan pemenggalan kepala yang dituduhkan telah dilakukan oleh militan Islam.

Presiden Gloria Macapagal Arroyo pekan lalu menerapkan hukum militer di sekitar propinsi Maguindanao yang membolehkan tentara militer menjatuhkan seorang politisi kuat di wilayah tersebut setelah terjadi pembantaian 57 orang, termasuk 30 jurnalis pada tanggal 23 November lalu. Pembantaian ini tidak dilakukan oleh gerilyawan Muslim Filipina, akan tetapi dilakukan oleh pendukung setia seorang calon gubernur Maguindanao dalam rangka perebutan kekuasaan. [adm/voa-islam]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts