Saat negara-negara Tanduk Afrika tenggelam dalam sebuah siklus kekerasan yang mematikan, misi Uni Afrika di Somalia meyakini bahwa semakin banyak pejuang asing yang bergabung dengan kelompok Al Shabaab untuk menggulingkan pemerintah Somalia, Sheikh Sharif.

“Kehadiran pejuang asing di Somalia adalah hal yang sebenarnya,” ujar Wafula Wamunyinyi, perwakilan Uni Afrika untuk Somalia, kepada IslamOnline.net.

“Al Shabaab telah merekrut banyak pejuang asing untuk membantu mereka menggulingkan pemerintah Somalia dukungan PBB.”

Perwakilan Uni Afrika itu mengatakan bahwa para pejuang asing berasal dari Kenya, Uganda, Tanzania hingga negara-negara jauh seperti Pakistan, Afghanistan, Sudan, Bangladesh, dan AS telah bergabung dengan kelompok militan itu.

“Kami mengumpulkan informasi yang dapat diandalkan dari orang-orang yang meninggalkan Al Shabaab dan dari sumber-sumber intelijen lainnya,” ujarnya.

Sumber-sumber intelijen mengatakan bahwa orang-orang asing itu menutupi besarnya kepemimpinan Al Shabaab.

Sebuah daftar yang dirilis oleh sumber intelijen menyebutkan sejumlah orang asing yang membantu kelompok militan Somalia.

Daftar itu mencakup seorang warga Pakistn bernama Abu Musa Mombasa sebagai kepala keamanan dan operasi pelatihan Al Shabaab.

Abu Musa dilaporkan bergerak ke Somalia untuk menggantikan Saleh Ali Saleh Nabhan, orang Kenya yang terbunuh di bulan September oleh tentara AS atas tuduhan memiliki hubungan dengan Al Qaeda.

Daftar itu juga mencakup Abu Mansur Al Amliki, warga Amerik, Mohamoud Mujajir, warga Sudan, dan seorang Afghan bernama Ahmed Abdi Godane.

Wafula juga menyebutkan Mohamed Abu Faid, seorang Saudi, yang diduga mendanai operasi-operasi Al Shabaab.

Estimasi menunjukkan bahwa pejuang asing yang ada di Somali berjumlah antara 1.200 hingga 1.500.

Perwakilan Uni Afrika juga meyakini kelompok Al Qaeda memiliki pengaruh atas negara Tanduk Afrika itu.

“Al Qaeda memiliki cengkeraman yang kuat atas Somalia,” ujar Wafula.

“Jika kita tidak bekerjasama dan memerangi kelompok-kelompok ini maka saya khawatir mereka akan mengambil alih kendali atas Somalia.”

Wafula mengatakan bahwa Al Shabaab telah mendirikan kamp pelatihan dengan Al Qaeda.

“Dengan pelatihan Al Qaeda, kau tahu apa yang akan terjadi, pengeboman bunuh diri dan penculikan,” ujarnya dalam sebuah lokakarya untuk misi perdamaian Afrika (AMISOM).

Al Shabaab telah mengakui bahwa para pejuang asing itu berperang melawan pasukan pemerintah.

“Mereka yang mengatakan bahwa saudara-saudara Muslim kami adalah orang asing, mereka salah. Mereka datang ke sini untuk membantu saudara-saudara mereka di Somalia,” ujar petinggi Al Shabaab Sheikh Ali Hussein Fidow dalam sebuah konferensi pers di Mogadishu.

“Kami meminta pertolongan ke dunia Muslim ketika Ethiopia menginvasi negara kami, dan mereka mengirimkan saudara-saudara kami untuk membantu kami,” ujarnya, merujuk pada invasi Ethiopia untuk menggulingkan Uni Pengadilan Islam di akhir tahun 2006.

“Beberapa dari mereka telah gugur, yang lainnya terluka sementara sisanya masih siap untuk berjuang demi saudara-saudara Muslimnya.”

Al Shabaab dan sekutu milisinya, Hizbul Islam, meluncurkan sebuah serangan mematikan pada bulan Mei terhadap pemerintahan Presiden Sheikh Sharif Sheikh Ahmed yang dibentuk oleh internasional.

Pertempuran itu menewaskan ratusan warga sipil dan membuat ribuan warga lainnya telantar.

Somalia telah kekurangan pemerintah yang efektif sejak dikudetanya mantan presiden Mohamed Siad Barre di tahun 1991.

Lebih dari 14 upaya untuk mengembalikan pemerintahan yang fungsional telah gagal sejak saat itu. [adm/suaramedia]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts