Pemerintan Inggris melarang kelompok pergerakan muslim di Inggris setelah berencana melakukan protes anti perang atas komitmen Inggris terhadap perang.

Menurut mentri dalam negeri Inggris Alan Johnson, pelarangan ini bertujuan untuk menghambat laju paham terorisme di Inggris, seperti yang dilaporkan oleh The Independent Selasa 12 Januari.

Johnson mengatakan bahwa pelarangan terhadap kelompok Islam4UK yang berencana melakukan aksi unjuk rasa di kota Wootton Basset di selatan Inggris untuk memprotes perang di Afghanistan akan efektif berlaku hari Kamis 14 Januari.

Menurut undang-undang pemerintah Inggris jika keputusan ini dilanggar maka akan dikenai pidana 10 tahun penjara.

Perintah larangan ini juga berlaku kepada organisasi lain yang dibawah bendera Islam4UK termasuk Call to Submission, Islamic Path, Al-Muhajiroun dan London School of Sharia.

Islam4UK dibawah pimpinan Anjem Choudry merupakan organisasi yang bertujuan untuk menyampaikan penerapan syariah di Inggris. Organisasi dakwah ini memiliki kaitan erat dengan tokoh karismatik

Syeikh Omar Bakri Mohammed, sang pendiri gerakan Al-Muhajiroun yang pernah dilarang di Inggris tahun 2006 karena 'dianggap' menyebarkan kebencian dalam khotbahnya.

Kelompok dakwah Islam4UK mengutuk pelarangan ini sebagai sebuah pelanggaran yang mencolok dari konsep demokrasi dan kebebasan berekspresi yang selama ini dianut Inggris.

"Saya tantang siapa saja yang dapat membuktikan secara otentik bahwa ada dari anggota kami terlibat dalam aktivitas kekerasan atau menganjurkan kekerasan" tutur Choudry kepada BBC Radio.

Dalam rencana unjuk rasa tersebut, Islam4UK akan membawa petimayat kosong sebagai lambang dari umat Islam yang menjadi korban keganasan tentara Inggris yang terlibat perang di Irak dan Afghanistan. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts