Uni Eropa telah dialihkan dari dasar-dasar ajaran Kristen yang menjadi pondasinya dan telah berubah menjadi sekuler, sehingga hal itu membuka peluang terjadinya islamisasi. Demikian Kardinal Miloslav Vlk dalam sebuah wawancara yang dirilis laman webnya, sebagaimana dilaporkan oleh Ceske Noviny pekan lalu.

Kardinal Ceko dan Uskup Agung Praha itu mengatakan, Muslim mengisi kekosongan spiritual "yang terbentuk karena orang-orang Eropa secara sistematis menghilangkan Kristen dari kehidupan mereka".

"Eropa akan membayar mahal karena telah meninggalkan pondasi spiritualnya, dan ini adalah kesempatan terakhir, jika masih ada kesempatan untuk mengatasinya, hal itu tidak akan berlangsung lama."

"Muslim jelas memiliki banyak alasan untuk menuju ke sini. Mereka juga punya misi agama, yaitu membawa kepercayaan pada Tuhan ke masyarakat pagan Eropa, ke gaya hidup mereka yang tidak mempercayai Tuhan."

"Jika umat Kristen tidak bangkit, mungkin kehidupan ini akan diislamisasi dan ajaran Kristen tidak akan memiliki kekuatan untuk menorehkan karakter dalam kehidupan setiap orang, apalagi masyarakat."

Kardinal yang berusia 77 tahun itu menyampaikan pendapatnya dalam sebuah wawancara untuk menandai masa pensiunnya, setelah ia mengabdi selama 19 tahun sebagai pemimpin gereja di Ceko.

Ia mengatakan, dirinya tidak menyalahkan Muslim atas krisis (spiritual) tersebut, karena umat Kristen yang menyebabkannya sendiri dengan menukar budaya Kristen dengan sekularisme yang agresif yang menganut paham atheis.

"Eropa telah menyangkal akar Kristen yang telah membangunnya, dan yang bisa memberikan kekuatan untuk menghadapi bahaya berupa penaklukan oleh Muslim, yang sekarang sedang terjadi secara bertahap," ujarnya.

"Pada akhir abad pertengahan dan awal abad modern, Islam gagal menaklukkan Eropa dengan kekuatan senjata. Umat Kristen mengalahkan mereka."

"Sekarang, ketika perang dilakukan dengan senjata spiritual --yang Eropa tidak punya, sementara Islam memilikinya-- kejatuhan Eropa terbayang di depan mata."

Ia menyeru kepada umat Kristen agar menghadapi ancaman islamisasi dengan lebih taat menjalankan ajaran agama mereka.

Tahun lalu Patriark Lisabon, Kardinal Jose Policarpo, mengingatkan wanita-wanita Katolik agar tidak menikahi pria Muslim.

Kardinal Italia Giacomo Biffi juga mendesak pemerintah Italia untuk memberikan prioritas kepada imigran Katolik daripada Muslim, dalam rangka menjaga identitas agama negara mereka.

Vatika juga turun tangan untuk menentang keikutsertaan Turki menjadi anggora Uni Eropa. Turki yang mayoritas Muslim dianggap tidak mewarisi ajaran Kristen sebagaimana negara-negara anggota Uni Eropa lainnya. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts