Sebuah roket meledak di pusat kota Kabul dekat dengan kedutaan Jerman dan markas tentara gabungan NATO (ISAF).

"Ada sebuah serangan roket di distri ke 10 Wazir Akbar Khan di Kabul," terang Sayed Abdul Ghafar Sayedzada, kepala Biro Investigasi dan Kriminal seperti yang dikutip AFP.

Serangan roket tersebut terjadi sekitar pukul 8.05 Jumat pagi, di daerah yang banyak terdapat kantor kedutaan asing, namun tidak menyebabkan korban jiwa, tambah Sayed.

ISAF memiliki kantor di setiap kota di Afghanistan. Ini merupakan serangan pertama d Kabul sejak 15 Desember, saat sebuah bom mobil meledak di distrik yang sama mengakibatkan 8 orang tewas dan 40 lainnya terluka.

Setelah 8 tahun dalam invasi penjajah asing yang dipimpin dedengkotnya Amerika Serikat, dengan korban jiwa yang sangat banyak, kondisi Afghanistan jauh dari ketenangan.

NATO Akui Tembak Warga Sipil

NATO mengakui bahwa tentara Amerika telah melancarkan tembakan kepada warga sipil dalam untuk rasa anti Amerika di provinsi Helmand, Jumat 15 Januari.

Unjuk rasa yang dipicu penistaan AL Quran oleh serdadu penjajah Amerika ini dilakukan di kota Gamsir.

Penduduk Afghanistan mengatakan bahwa pasukan gabungan penjajah barat di bawah komando Amerika Serikat telah membunuh 8 orang sipil Afghanistan dalam sebuah demonstrasi terhadap penistaan Al Quran yang dilakukan oleh pasukan penjajah.

Korban yang cukup banyak disebabkan pasukan penjajah menggunakan senapan dalam menghadapi para demonstran.

Sekitar 2000 orang mengadakan unjuk rasa di provinsi Helmand hari Selasa 12 Januari, demikian laporan kantor berita Jerman DPA.

Para penduduk mengatakan para tentara penjajah menyerang sebuah rumah milik warga dan merusak sejumlah mushaf Al Quran dalam sebuah masjid di distrik Garmsir hari Ahad sebelumnya.

"Kami memiliki bukti bahwa mereka menghancurkan Al Quran. Kami bisa menunjukkannya kepada pemerintahan Karzai atau pasukan asing," kata salah seorang warga Habibullah Jan.

"Orang-orang keluar rumah hari ini (Selasa) untuk memprotes tindakan pasukan asing ini dengan cara yang baik, namun tentara Afghanistan dan pasukan internasional mulai menembaki kami dan membunuh 8 orang," tutur Haji Abdul Manan, salah satu panitia demonstrasi yang dikutip DPA.

"Dan lebih dari 20 orang terluka," tambahnya.

"Dalam demonstrasi ini 13 orang meninggal dan 25 terluka. Situasinya sangat buruk dan protes tengah berlangsung. Saya ulangi, banyak orang meninggal dan terluka selama protes," ujar Haji Jan Gul kepada Reuters dengan pernyataan jumlah korban yang berbeda dengan sebelumnya. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts