Pemerintah Irak sedang menghadapi tantangan keamanan lain seperti banyaknya peralatan militer yang telah menjadi komoditas publik dan bahkan para "teroris" banyak yang berpakaian seperti perwira militer Irak untuk melakukan operasi mereka terhadap warga sipil.

Semenjak pasukan keamanan di Irak saat ini terdiri dari berbagai cabang/pasukan, seragam pasukan keamanan telah menjadi lebih beragam dan warga sipil menjadi mudah tertipu, karena tidak dapat membedakan antara personel tentara yang asli ataupun palsu.

Yang menjadi persoalan ini lebih rumit, masalahnya adalah ketika berbagai jenis seragam tersebut mulai dijual di toko-toko dan pasar di kota Baghdad dan bahkan di kota-kota Irak lainnya. Akibatnya, anggota kelompok bersenjata dan para milisi mampu melakukan aksinya, mulai dari aksi pencurian sampai pembunuhan, dengan mengenakan seragam militer.

Pemerintah Irak saat ini juga harus menghadapi tantangan keamanan lain dengan ketidak mampuan mereka untuk memaksakan pembatasan yang diperlukan untuk mengendalikan penjualan dan pembelian seragam militer.

Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab kementerian Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri untuk mengatur penjualan seragam tentara di toko, kata seorang warga negara Irak.

"Seragam militer di toko-toko adalah replika dari yang asli dan itu menjadi mustahil bagi warga untuk membedakan petugas keamanan palsu atau petugas keamanan yang asli," katanya kepada Al Arabiya.

"Teroris tidak hanya bebas untuk berpakaian seperti petugas polisi atau tentara, tetapi mereka bahkan bisa memilih peringkat/jabatan yang mereka sukai."

Di bawah hukum Irak, hanya toko tertentu yang diberi kewenangan dapat menjual perlengkapan militer dan hanya orang yang membawa dokumen tertentu yang membuktikan pria/wanita yang berafiliasi kepada tentara atau polisi diperbolehkan untuk membeli seragam, kata seorang dealer resmi seragam militer di kota Baghdad.

"Namun, sekarang sangat mudah untuk memalsukan dokumen yang dikeluarkan dari penguasa militer yang berbeda," katanya kepada Al Arabiya. "Bahkan ada juga beberapa tempat yang sekarang mengkhususkan diri dalam memalsukan dokumen."

Sejak operasi "teroris" terbaru dilakukan oleh milisi berpakaian sebagai perwira militer, warga Irak telah menyerukan pemerintah Irak untuk menutup toko-toko ilegal dan membatasi penjualan perlengkapan militer tentara di toko. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts