
Seperti yang diwartakan channel Al Jazeera, sebanyak 150 ulama Yaman telah melakukan perkumpulan di salah satu masjid di Yaman, diantaranya hadir ulama yang disegani di negeri itu, Syeikh Abdul Majid Az Zindani, dan bersama-sama dengan ulama lainnya menyepakati jihad sebagai fardhu 'ain bagi setiap muslim di Yaman. Hukum itu berlaku apabila negeri Yaman dihadapkan dengan musuh atau mendapatkan serangan dari luar.
Pernyataan ini disampaikan oleh anggota parlemen Yaman, Syeikh 'Arif As Shabri dihadapan para wartawan, yang berisikan, bahwa para ulama Yaman menentang kehadiran pihak asing dan menentang adanya jalinan kesepakatan dan kerjasama militer Yaman dengan mereka.
Keterangan itu kemudian menyerukan kepada seluruh kaum muslimin, baik pemerintah, ulama, lembaga dan organisasi yang ada, untuk mendukung saudara mereka di Yaman, bersatu dalam barisan mereka melawan hegemoni dan invasi asing.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh ulama yang merupakan representasi dari ulama berbagai daerah di negeri Yaman, diantarnya adalah Syeikh Zindani, rektor Universitas Al Iman, Yaman yang juga veteran perang Afghanistan yang dicari oleh Amerika karena tuduhan terlibat pembinaan terhadap teroris.
Syeikh Zindani sendiri telah menyampaikan kecamannya terhadap pelaksanaan KTT Internasional yang membicarakan nasib Yaman, yang menurut agenda akan dilaksanakan pada tanggal 28 Januari nanti di London. Dirinya memberi peringatan kepada masyarakat Yaman, untuk tetap waspada sebelum mereka dipaksa menuruti hasil keputusan KTT Internasional itu. Syeikh Zindani sendiri mengatakan, kehadiran pihak asing di Yaman tujuannya tak lain adalah untuk menjajah, dan KTT yang akan digelar nanti bisa jadi menghasilkan kesepakatan pengiriman pasukan asing ke Yaman.
Suasana Yaman hingga kini kian memanas, setelah pemberitaan media tentang rencana Amerika memperluas perang mereka menghabisi organisasi Al Qaeda di mana pun mereka berada, dan target barunya kini adalah Republik Arab Yaman. Sebagaimana yang disampaikan oleh anggota kongres Amerika, Joseph Lieberman, bahwa Amerika akan terus mengikuti gerak musuhnya di medan yang baru di Yaman dan di wilayah lainnya.
Posting Komentar