Polisi Irvine menangkap 11 mahasiswa itu karena dianggap telah mengganggu ketertiban. Saat Oren sedang berpidato, sejumlah mahasiswa berdiri dan meneriaki Oren dengan sebutan "pembunuh". Mereka melakukan itu sebagai protes atas agresi brutal Israel ke Jalur Gaza tahun 2008.
"Berapa rakyat Palestina yang telah kalian bunuh!", teriak beberapa mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut.
Setelah meneriaki Oren, belasan mahasiswa itu meninggalkan ruangan dan Oren melanjutkan kembali ceramahnya yang sempat terhenti selama 20 menit. Tapi di luar, polisi menangkap 11 mahasiswa dengan tuduhan telah mengganggu sebuah acara publik. Delapan mahasiswa, dilaporkan sudah dibebaskan.
MPAC mengecam tindakan polisi dan pihak Universitas Irvine California. Dalam suratnya mereka menyatakan, para mahasiswa selayaknya diberi kebebasan untuk bicara dan bebas dari ancaman penangkapan, intimidasi atau ancaman dibunuh, terlepas apakah pihak universitas suka atau tidak suka dengan apa yang disampaikan para mahasiswa itu.
"Para mahasiswa ini memiliki hati nurani dan semangat serta menggunakan cara-cara damai untuk menentang penjajahan," tukas Direktur Eksekutif MPAC, Salam Al-Marayati.
"Kita tidak boleh membiarkan institusi-institusi pendidikan digunakan sebagai tempat untuk mengancam dan mematahkan semangat para mahasiswa yang ingin menggunakan haknya berbicara sesuai amanden pertama konstitusi Amerika," tandas Al-Marayati.
Berita yang menarik
BalasHapusPosting Komentar