Unjuk rasa dukungan terhadap Aafia Siddiqui tidak hanya dilakukan di negeri asalnya Pakistan, aksi serupa juga dilakukan di London, Inggris, Sabtu 20 Februari.

Para pengunjuk rasa ini berkumpul di luar kedutaan besar Amerika di London untuk memprotes proses peradilan terhadap Aafia yang dianggap sebagai kebohongan belaka. Dalam persidangan ilmuwan Pakistan tersebut, pengadilan Amerika menyatakan bersalah karena berusaha membunuh personel militer Amerika dan agen FBI.

Tidak adanya bukti-bukti yang kuat dalam kasus ini membuat munculnya kepedulian dan dukungan terhadap Aafia baik di Pakistan maupun di negara lain.

Dr. Afia Siddiqui dituduh menembak agen FBI dan personel militer AS dalam sebuah kantor polisi di Ghazni, dimana dia sedang menjalani interogasi tahun 2008 lalu. Dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan New York tanggal 3 Februari lalu.

Menurut pengacaranya, tidak ada bukti apapun yang dibawa ke pengadilan yang menunjukkan bahwa Aafia Siddiqui pernah melakukan tembakan.

Aafia pun dengan tegas menolak tuduhan yang dialamatkan kepadanya dan menganggap proses pengadilan ini sesuatu yang menggelikan dan diapun menyatakan bahwa dalam proses pemenjaraan, telah mendapatkan berbagai siksaaan.

Aafia Siddiqui, 36 tahun, yang memiliki tiga orang anak dan bekas mahasiswa biologi di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) yang elit, menghadapi dakwaan berusaha membunuh agen Amerika Serikat. Dia dituduh pihak intelejen Amerika memiliki keterlibatan dengan Al Qaeda. Menurut keluarganya, dia menghilang sejak kembali ke Pakistan dari Amerika pada tahun 2003.

Aparat AS mengatakan Siddiqui menikah dengan keponakan pria yang "dituduh" menjadi dalang serangan 9 September, Khalid Sheikh Mohammed. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts