Ikhwan mengatakan, penahanan mengganggu persiapan menghadapi pemilihan parlemen. Sejumlah anggota senior gerakan oposisi Al Ikhwan al Muslimun (Ihwan) di Mesir ditahan pihak keamanan. Di antara yang ditahan itu termasuk Wakil Ketua Umum, Mahmoud Ezzat, kata organisasi itu.

Ikhwan secara resmi dilarang di Mesir, tetapi para anggotanya menduduki banyak kursi di parlemen. Mereka duduk sebagai anggota independen.

Seorang juru bicara untuk kelompok tersebut mengatakan, penahanan itu merupakan upaya yang dilakukan pihak yang berwenang untuk mengganggu persiapan yang mereka lakukan dalam menghadapi pemilihan umum beberapa bulan lagi.

Pekerjaan sosial

Ikhwan dilarang ikut dalam kegiatan politik terbuka sejak tahun 1954, dan para tokoh mereka sering dipenjarakan oleh pihak penguasa.

Meskipun pemerintah melakukan tindakan itu, para anggota Ikhwan yang ikut dalam pemilihan sebagai calon independen merebut 20% dari jumlah kursi parlemen dalam pemilihan tahun 2005. Ini merupakan perolehan tertinggi gerakan politik itu.

Pada bulan Januari, gerakan itu menunjuk Mohammad Badi, seorang profesor bidang kesehatan hewan yang berusia 66 tahun, sebagai ketua umum baru.

Ikhwanul menjadil model gerakan Islam di banyak negara di seluruh dunia, yang memadukan kegiatan politik dengan pekerjaan sosial. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts