Sayyed Al-Qimni kembali menunjukkan kebodohannya. Penulis liberal Mesir ini mengusulkan agar Gunung Sinai dijadikan alternatif pengganti Ka'bah bagi mereka yang ingin berhaji dan umrah dengan murah.

Dalam wawancaranya dengan sebuah stasiun televisi Mesir ia mengatakan, disamping sebagai alternatif haji murah, menjadikan Gunung Sinai sebagai Ka'bah kedua berarti mendatangkan pemasukan lebih dari 3 milyar poundsterling bagi negaranya.

Ia juga mengatakan, hal tersebut juga dapat memperbaiki hubungan antar tiga agama, karena Gunung Sinai adalah tempat yang sakral bagi umat Islam, Kristen dan Yahudi.

Tentu saja ide sinting Qimni ini dikecam oleh banyak orang.

The Guardian (18/3) mengutip Kedutaan Arab Saudi di London yang mengatakan, "Hal ini tidak mungkin. Hanya ada satu Ka'bah. Tempat ini sakral bagi seluruh Muslim."

Sementara itu penulis dan wartawan Saudi, Muhammad Diyab, dalam kolomnya di Ashraq Al-Awsat menulis bahwa Qimni "telah jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam" dan "secara resmi pindah dari deretan daftar orang bodoh ke daftar orang gila."

Association of British Hujjaj juga mengecam "usulan yang kurang ajar" itu.

Seperti biasa layaknya pemikir liberal lain, ia mencoba mengelak dengan mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud menggantikan haji ke Ka'bah di Mekah dengan Gunung Sinai. Menurutnya, ide itu justru menguntungkan semua pihak, termasuk kaum Badui yang tidak punya penghasilan

"Saya menggunakan kata Ka'bah agar lebih mudah diterima Muslim. Tidak dimaksudkan sebagai pengganti. Ini tidak akan menjadi wajib, hanya sebuah pilihan."

Qimni benar-benar menunjukkan kebodohannya, ia beralasan, di Afrika Utara khususnya Mesir banyak orang miskin, sehingga tidak mampu pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan haji yang menjadi rukun Islam kelima.

Entah mengapa Kementerian Kebudayaan Mesir tahun lalu bisa memberikan penghargaan kepada orang bodoh dan gila ini. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts