YERUSALEM  - Wakil presiden AS Joe Biden meyakinkan Israel pada hari Selasa (9/3) mengenai komitmen Washington terhadap keamanan dan pencegahan terhadap Iran untuk memproduksi senjata nuklir. Dia mengatakan sepakat bahwa dimulainya kembali pembicaraan Israel-Palestina melalui mediasi AS merupakan "kesempatan nyata" bagi perdamaian.

Dalam pertemuan-pertemuan tertutup dengan para pejabat AS, Israel telah menolak pembahasan isu-isu besar seperti perbatasan dan masa depan Yerusalem dalam perundingan tidak langsung, sebagaimana diminta oleh Palestina. Israel menyarankan agar perundingan diselenggarakan di Yerusalem dan kota Ramallah Tepi Barat, bukan Washington.

Biden, yang tiba Senin, merupakan tim tertinggi administrasi Barack Obama yang untuk mengunjungi Israel.

"Kita bertekad untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan kami bekerja sama dengan banyak negara di seluruh dunia untuk meyakinkan Teheran untuk memenuhi kewajiban internasional dan segera menghentikan aktivitas nuklirnya," kata Biden setelah bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Dan tidak ada lagi jarak antara Amerika Serikat dan Israel mengenai keamanan Israel," kata Biden.

Israel, yang diyakini sebagai negara satu-satunya di Timur Tengah yang sah memiliki tenaga nuklir, telah menyerukan sanksi yang kuat untuk melumpuhkan perdagangan minyak dan gas Iran.

Selain itu, kunjungan Biden ini juga dimaksudkan untuk mendesak kedua negara, baik itu Palestina maupun Israel agar segera melanjutkan perundingan perdamaian yang ditangguhkan sejak Desember 2008, di tengah skeptisisme tentang peluang keberhasilan perdamaian tersebut.

Berbicara mengenai prospek perdamaian, Biden mengatakan: "Saya pikir kita berada pada saat kesempatan nyata. Baik Israel maupun Palestina harus mau sama-sama mendobrak sejarah keberanian berkomitmen," katanya.

Biden berencana untuk menemui Abbas di Tepi Barat Rabu ini. [adm/arrahmah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts