Pernyataan Michael Oren ini dimuat di media Israel belum lama ini. Pemicu hubungan ini karena sikap Israel yang telah mengumumkan pembangunan 1.600 pemukiman baru di wilayah Jerusalem Timur yang diduduki bertepatan dengan kedatangan Wakil Presiden Joe Biden berkunjung ke negara itu.

Namun Perdana Menteri Israel mengatakan, pemukiman itu "tidak berpengaruh negatif" pada warga Arab di Jerusalem Timur.

Dalam pidato di parlemen Israel, Knesset, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, dia menginginkan perundingan damai dan berharap kubu Pelestina tidak mengajukan "persyaratan baru" untuk mengadakan perundingan.

"Tidak satu pun pemerintah Israel dalam 40 tahun terakhir yang membatasi pembangunan perumahan di Jerusalem," ujarnya.

"Membangun perumahan untuk kaum Yahudi di Jerusalem tidak berpengaruh negatif pada warga Arab di Jerusalem Timur atau merugikan mereka."

Sementara itu, Kepala Politik Luar Negeri Uni Eropa Barones Ashton yang sedang berada di Timur Tengah, mengatakan, keputusan Israel itu membuat kemungkinan melakukan perundingan langsung dengan Palestina terancam.

'Masa sulit'

Sebelumnya pemerintah Israel berusaha mengecilkan ketegangan dalam hubungan dengan Amerika Serikat.

Namun dalam percakapan telepon dengan para konsul jenderal Israel di seluruh wilayah Amerika , Duta Besar Israel untuk AS, Michael Oren, mengatakan bahwa "krisis ini sangat serius dan kita menghadapi periode yang sulit dalam hubungan kedua negara," tulis media Israel.

Situs Ynet News Israel melaporkan bahwa hari Jumat (12/11), Oren dipanggil Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan diberi peringatan mengenai masalah itu.

Ynet mengutip Duta Besar yang mengatakan, "hubungan Israel dengan Amerika Serikat berada dalam krisis terburuk sejak tahun 1975."

Tahun 1975, hubungan kedua negara menjadi tegang karena Menteri Luar Negeri AS saat itu Henry Kissinger, menuntut Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin menarik sebagian tentaranya dari Semenanjung Sinai, yang diduduki sejak perang Enam Hari tahun 1967.

Koran Haaretz mengatakan, kutipan Duta Besar itu juga telah disampaikan oleh konsul jenderal Israel di Amerika yang mengikuti perbincangan lewat telpon itu.

Oren tampak "tegang dan pesimis," ujar konsul jenderal yang dikutip koran ini.

Seluruh konsul jenderal diperintah untuk melobi anggota Kongres dan para pemimpin masyarakat Yahudi, dengan mengatakan bahwa Israel tidak berniat menyakiti hati Amerika Serikat.

"Instruksi ini diperintahkan dari tingkat tertinggi di Jerusalem," ujar Oren seperti dikutip harian Haaretz.

Duta Besar Israel untuk Amerika ini belum mengeluarkan pernyataan soal berita dari media Israel itu.

Uni Eropa, yang merupakan salah satu dari kuartet Timur Tengah, sebelumnya mengecam keputusan Israel membangun rumah di Jerusalem Timur itu. Israel dan AS sering mengatakan, istilah perundingan damai, sering kali hanya hiasan di media. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts