Liga Arab memberikan kesempatan empat bulan untuk melanjutkan pembicaraan tentang konflik Israel-Palestina lewat mediasi. Jika selama empat bulan itu pembicaraan tidak membuahkan hasil, Liga Arab mengancam akan membawa persoalan ini ke Dewan Keamanan PBB.

Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa dalam keterangan persnya yang disiarkan televisi, Rabu (3/3). Moussa menyatakan, meski Liga Arab skeptis atas keseriusan Israel dalam perundingan damai itu, mereka akan memberikan kesempatan dan ini adalah kesempatan terakhir.

"Meski tidak yakin dengan keseriusan Israel, kami akan memberikan kesempatan dalam waktu empat bulan, untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung untuk memfasilitasi upaya-upaya AS, ini kesempatan terakhir," kata Moussa.

Ia menambahkan,"Ada konsensus bahwa Israel tidak berminat untuk damai, buktinya bisa dilihat dengan apa yang terjadi di wilayah pendudukan, yang memprovokasi baik pihak Arab maupun AS."

Negosiasi antara Arab-Israel terkait konflik Israel-Palestina terhenti sejak rezim Zionis melakukan agresi brutalnya ke Jalur Gaza tahun 2008. Negara-negara Arab tetap menginginkan negosiasi itu mengacu pada inisitif perdamaian yang ditawarkan Liga Arab tahun 2002, dimana Liga Arab menawarkan normalisasi hubungan dengan syarat Israel harus menarik diri sepenuhnya dari seluruh tanah Arab yang dikuasainya dan memberikan solusi yang adil bagi para pengungsi Palestina.

Sementara pihak Palestina menegaskan bahwa mereka bersedia kembali ke meja perundingan jika Israel menghentikan semua kegiatan pembangunan pemukiman ilegalnya di wilayah pendudukan di Tepi Barat.

Tapi Israel tidak menunjukkan niat baik untuk memenuhi tuntutan itu dan malah memperluas pembangunan pemukimannya di Tepi Barat bahkan merampas tempat-tempat suci umat Islam di Yerusalem serta melakukan tindakan-tindakan provokatif yang memicu pertikaian fisik dengan rakyat Palestina sehingga perundingan damai mengalami jalan buntu.

Utusan khusus AS untuk Timur Tengah, George Mitchell yang mengusulkan agar AS yang menjadi mediator negosiasi, juga tidak banyak membuat kemajuan untuk menghidupkan kembali perundingan itu.

"Jika dalam empat bulan tidak membuahkan hasil, konflik Israel-Palestina akan kami bawa ke Dewan Keamanan PBB," tukas Moussa dalam keterangan pers kemarin.

Di Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada anggota parlemen Israel mengisyaratkan siap kembali melanjutkan pembicaraan. Namun pihak Hamas di Palestina mengecam keputusan Liga Arab itu yang menurut Hamas hanya untuk menutupi kegagalan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam menekan Israel agar menghentikan ekspansi pemukimannya di wilayah Palestina. "Alasan yang dikemukan Abbas bahwa ada kesepakatan negara-negara Arab untuk melanjutkan negosiasi berdasarkan visi AS adalah kedok Abbas untuk meningkatkan citranya lagi dan akan berkompromi lagi dengan AS dan Israel," tukas Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts