Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan hari Kamis pagi, dari markas komando untuk Propinsi Kabarda, Balkaria dan Karachai dibawah Imarah Kaukasus melaporkan kesyahidan Amir Saifullah (Anzor Astemirov) pada Rabu malam, 24 Maret 2010.

Pernyataan tersebut menyebutkan bahda Amir Saifullah tidak pernah tertinggal di belakang barisan Mujahidin dan selalu berjuang di garis depan dalam memerangi orang-orang kafir, Pernyataan itu juga menyebutkan ia syahid dalam sebuah pertempuran di ibukota Nalchik. Ini juga merupakan klarifikasi terhadap isu syahidnya salah satu panglima Kaukasus tersebut.

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati hapa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya).” (QS Ahzab [33] :23)

“Malam ini, saudara kita,Amir wilayah Kabarda, Balkaria dan Karachai, yang sekaligus Qadhi (Hakim Ketua) Imarah Kaukasus, Saifullah bin Abu Imran Anzor Eldar Astemir telah syahid, insya Allah”.

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.” (QS Al Baqarah [2]:156)

Hari ini, banyak muslim yang ikut terluka oleh kabar ini, Asy Syahid sangat dikenal di Kaukasus, dan di dunia Muslim. Mereka mengenalnya secara pribadi, bahkan di masa damai, ketika ia memberikan khotbah di salah satu masjid di Nalchik.

Pernyataan tersebut juga menerangkan peran Amir Saifullah dalam Jihad di bumi Kaukasus. Beliau merupakan pimpinan komando di Sektor Kabarda-Balkarian Front Kaukasus dan kemudian memimpin di Propinsi Kabarda, Balkaria dan Karachai.

Hingga kemudian, Amir Imarah Kaukasus Dokka Umarov menunjuknya sebagai Qadhi Imarah Kaukasus.

“Amir Saifullah memainkan peran utama dalam membangun Imarah Kaukasus. Ia bekerja banyak dalam mengoreksi Aqidah Kaum Muslimin. Dia adalah Imam Muwwahidin. Dia lemah lembut dengan sesama muslim dan keras terhadap murtad dan kafir.”

Amir Syaifullah

Sejak terjadinya perang Kaukasus, tidak ada pemimpin muslim seperti beliau di Sirkasia (sebutan untuk wilayah Kaukasus Utara -red), dimana kaum muslimin sangat hormat dan nyaman dalam kepemimpinan beliau.

Hari ini sang imam telah pergi, salah satu lelaki perwira itu telah syahid, tetapi segala puji bagi Allah, ia meninggalkan dibelakangnya generasi yang unggul, generasi muwahid (bertauhid), dan mujahidin-mujahidin pemberani. Generasi yang akan melanjutkan jihadnya dan akan terus memerangi orang-orang kafir sampai mereka terusir dari tanah kami.

Hari ini orang-orang kafir dan murtad bergembira atas “kesuksesan” mereka, tapi kami juga bersukacita. Mereka bergembira atas kemenangan palsu, dan kami bersukacita bahwa kakak kami akhirnya menerima apa yang dia cari begitu lama dan apa yang dicari oleh setiap Mujahid. Dia selalu dengan berani berada di garis depan, memberikan contoh bagi anak buahnya, dan ia kini telah menang.  [adm/jurnalislam]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts