BAGHDAD - Sebanyak tiga bom mobil yang masing-masing berselang beberapa menit dalam serangan terkoordinasi terhadap kedutaan besar di Baghdad tengah, Ahad, sehingga menewaskan 41 orang dan melukai lebih dari 200 orang lagi. Ledakan di dekat kedutaan besar Iran, Mesir dan Jerman tersebut terjadi setelah serangan mortir terhadap Zona Hijau di ibu kota Irak itu, yang menampung bangunan pemerintah, permukiman pejabat dan kedutaan besar.

Pada Jumat, beberapa pria bersenjata membantai 24 orang di satu desa pemeluk Sunni di sebelah selatan Baghdad. Pihak berwenang telah memperingatkan mengenai kemungkinan peningkatan kerusuhan akibat peningkatan ketegangan setelah pemilihan anggota parlemen 7 Maret, yang diharapkan rakyat Irak akan membawa kestabilan bagi negeri mereka, tak menghasilkan pemenang yang jelas.

Hasilnya menjanjikan beberapa pekan pembicaraan menentukan yang berpotensi membentuk pemerintah. Koalisi Iraqiya, yang dipimpin mantan perdana menteri sekuler Iyad Allawi, meraih dua kursi lebih banyak dibandingkan dengan blok Negara Hukum, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Nuri al-Maliki, yang berfaham Syiah.

Pembicaraan yang berlarut semacam itu dapat meninggalkan kevakuman kekuasaan, kondisi yang dapat dieksploitasi, demikian peringatan banyak pengulas. Bentrokan sektarian meledak ketika politisi memerlukan waktu lebih dari lima bulan untuk membentuk pemerintah setelah pemilihan anggota parlemen pada 2005.

Pelaku teror "memanfaatkan waktu ini antara berakhirnya pemilihan umum dan pembentukan pemerintah untuk mengincar proses politik", kata pejabat pertahanan sipil Abdul-Rasoul az-Zaidi.

Satu bom meledak di luar gerbang utama Kedutaan Besar Iran, tepat di luar Zona Hijau, sehingga merusak sebanyak 30 mobil. Kementerian Keuangan Iran menyatakan beberapa kantor di dekatnya, bank tanah dan bangunan pemerintah serta direktorat anggarannya, rusak. "Cukup sudah! Kami muak dengan ledakan, kami tak merasa aman," kata Jassim Mohammed (39), yang cedera di kepala, lengan dan kaki. "Kami keluar rumah kami dan kami tidak mengetahui apakah kami akan pulang atau tidak."

Seorang pria yang datang ke tempat kejadian mulai menangis dan berteriak ketika ia menyadari bus-mini yang ditumpangi saudaranya telah hancur dalam ledakan itu. "Mengapa mereka membunuh dia? Ia baru menikah satu pekan lalu," katanya.

Di Kedutaan Besar Mesir, pembom menabrakkan mobilnya ke tembok beton, sehingga menimbulkan lubang sepanjang tiga meter di jalan. "Mobil tersebut menabrak tembok dan para pejabat kedutaan besar menembaki pelaku teror tapi ia tetap melajukan kendaraannya dan meledakkan dirinya," kata jurubicara keamanan Baghdad, Qassim al-Moussawi. "Peristiwa serupa terjadi dengan kedutaan besar Iran."

Al-Moussawi mengatakan pasukan keamanan Irak menjinakkan bom mobil keempat di Kabupaten al-Masbah, Baghdad tengah, dan menangkap orang yang akan menjadi pembom bunuh diri. [adm/republika]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts