Menteri Luar Negeri Israel Lieberman Avigdor pada hari Selasa ini (6/4) menegaskan dirinya mendesak pemerintah untuk melanjutkan pembangunan pemukiman "ilegal" di Yerusalem, termasuk di wilayah bagian timur Arab yang diduduki Israel yang dianeksasi pada tahun 1967.

Lieberman pada radio publik nasional mengatakan: "Kami tidak bisa membekukan pembangunan pemukiman di Yerusalem, baik di wilayah Timur ataupun Barat, karena kedaulatan kami yang merupakan modal kami sebagai sebuah Negara yang menjadi taruhannya," katanya.

Dia menambahkan: "Masyarakat internasional ingin membawa kami kembali ke garis batas bulan Juni 1967, yang hal itu sendiri tidak akan mengakhiri konflik dengan Palestina."

"Israel telah memberikan isyarat niat baik selama tahun lalu khususnya melalui penerimaan prinsip negara Palestina dan melalui pembekuan konstruksi pemukiman di Tepi Barat selama sepuluh bulan dan dengan meningkatkan jumlah penghalang di Tepi Barat." Palestina menolak Deklarasi yang menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara Israel dan menginginkan dimulainya kembali pembicaraan langsung dengan Israel dengan syarat Israel harus mengumumkan secara resmi pembekuan penuh konstruksi pemukiman yahudi di Tepi Barat. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts