Walaupun berjuang dengan senjata melawan pasukan asing, tapi kaum Mujahidin Taliban sama sekali tidak mengabaikan pembinaan di kalangan mahasiswa.

Di antaranya, fokus pembinaan mereka adalah di kampus Lahore yang memiliki 30.000 mahasiswa.

Tidak hanya itu, Taliban juga konsisten memberikan bantuan kepada para mahasiswa itu berupa makanan, dan susu, dan biaya sehar-hari lainnya.

Maklum, kebanyakan para mahasiswa itu berasal dari kalangan yang tidak mampu.

"Saya dari daerah terpencil, dan tidak ada yang mendengarkan saya. Tapi sekarang saya merasa penting..." kata Tayyib yang saat ini juga berprofesi sebagai seorang guru muda.

Menurut laporan, kelompok pembinaan Taliban memang masih kecil. Shaista Sirajuddin, profesor sastra Inggris menggarisbawahi bahwa hal ini sebenarnya sudah berlangsung lama, tetapi tampaknya pemerintah Pakistan sendiri mengabaikan kenyataan tersebut. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts