KAIRO 
– Dr. Yusuf al-Qaradawi, Presiden Ikatan Cendekiawan Muslim Internasional, mendukung gagasan peluncuran sebuah situs internet baru sebagai alternatif dari situs terkenal Islam Online.

Para karyawan IslamOnline meluncurkan inisiatif pasca perbedaan pendapat di jajaran manajemen situs tersebut, yang mengakibatkan lumpuhnya situs tersebut dan harus dilakukan relokasi di luar Mesir.

Surat kabar Al Masri Al Yaum pada edisi Rabu (31/3) mengutip ucapan para pengunjuk rasa dua minggu lalu. Mereka menerima panggilan telepon dari al-Qaradawi pada hari Senin petang, ia meyakinkan mereka bahwa dirinya memiliki proyek baru, yang mengadopsi situs Islam Online.

Situs tersebut akan segera dirilis dalam waktu dekat, demikian disebutkan dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Kairo.

Hari sudah gelap ketika salah seorang karyawan Islam Online mengirimkan sebuah email kepada kantor berita Bikya Masr dan menjelaskan bahwa pemerintah Qatar telah melakukan intervensi dalam cobaan yang mendera para pekerja di kator berita IslamOnline.net.

Namun, bagi 350 orang karyawan yang tengah memperjuangkan hak mereka, saat-saat itu bukanlah saat yang menyenangkan. Syeikh Yusuf al-Qaradawi, pendiri Islam Online yang sepenuhnya mendukung para karyawannya, didepak dari posisinya. Sebagai pengganti, kementerian sosial negara-negara Teluk membentuk jajaran dewan sementara.

Menurut Deena Khalil, seorang karyawan Islam Online dan kolumnis blog Bikya Masr, jajaran manajemen baru yang telah menciptakan semua masalah, Komunitas Budaya al-Balagh, juga digantikan oleh lima orang, namun hilangnya Qaradawi merupakan pukulan yang lebih berat.

Sejumlah laporan berita menyebutkan bahwa pihak kementerian mengirimkan pesan kepada Qaradawi pada hari Selasa (23/3) malam, pesan tersebut berisi pendepakan jajaran dewan direksi Komunitas Budaya al-Balagh dan menunjuk pengelola sementara yang meliputi: Ibrahim Al Ansari, Hasan Rashed Al Derahm, Ali Al Emadi, Muhammad Badr Al Sada serta Hashem Abdel Rahim al Sayed.

Menurut Khalil, dikeluarkannya Qaradawi dari peranan langsung dalam konflik tersebut – di mana Qaradawi telah menjanjikan kepada para karyawan yang berbasis di Kairo bahwa dia akan membantu mereka untuk mendapatkan penyelesaian yang layak – telah merusak tujuan yang ingin mereka raih, karena sang sheikh adalah satu-satunya orang yang membangkitkan semangat mereka.

Dua pekan lalu, setelah mendengar bahwa jajaran dewan baru yang berbasis di Qatar ingin membubarkan kantor Mesir dan mengubah tampilan dan muatan dari situs tersebut, Al-Balagh mulai mentransfer arsip berita dari database situs tersebut dan mengganti kata kuncinya agar siapapun di Kairo tidak mungkin mengakses data dalam arsip tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan para karyawan Islam Online minggu lalu, disebutkan bahwa perusahaan medua tersebut “tengah mengalami krisis akut yang dapat mengakhiri kisah sukses dan model unik yang mampu memikat dan menjawab kebutuhan para pembaca dunia.

Mereka menambahkan, “Beberapa orang pejabat di Komunitas Budaya al-Balagh di Qatar, yang mendanai IOL, mencoba mencengkeram situs internet tersebut dengan tujuan utama untuk mengubah gaya bahasa Islam Online menjadi lebih moderat dan mengalihkan fokus dari isu-isu besar Umat Islam – khususnya dan yang paling nyata adalah perjuangan Palestina – menjadi sebuah pembahasan yang tradisional dan menjauhkan pembaca dari kenyataan, serta menjauhkan pesan-pesan peradaban Islam dari kehidupan sehari-hari.

Puluhan orang aktivis Mesir mencurahkan dukungan mereka kepada para karyawan Islam Online, mereka menulis di Twitter dan blog masing-masing untuk mendukung para pengunjuk rasa.

Kehidupan para karyawan menjadi tidak pasti, dan hampir tidak tertahankan saat mereka mengetahui apa yang terjadi. Mereka tidak mendapatkan kepastian mengenai masa depan dan apakah mereka akan dibayar dengan upah yang sesuai dalam kontrak mereka atau tidak. Khalil mengatakan bahwa kabar tersebut mengejutkan dan hanya akan menambah rasa sedih dan frustrasi para karyawan.

“Ketika saya mendengar kabar di Twitter, saya mencoba memastikan bahwa hal itu bukan kebohongan berikutnya dari mulut pengacara Al-Balagh, Mohamed Abdul Kareem. Tapi tampaknya hal itu benar,” katanya. “Kami merasa kesal untuk Sheikh Qaradawi, karena ia diperlakukan seperti ini. Kami merasa kesal untuk situs kami,” tambahnya.

Namun, meski mendapatkan cobaan, para karyawan tetap merasa optimistis dan menatap masa depan, salah satunya adalah sebuah situs baru untuk melanjutkan upaya mereka di Islam Online. “Kami sudah berbicara mengenai pendirian sebuah situs alternatif untuk menjaga pesan-pesan Islam Online,” tambah Khalil. “Yang jelas, kami merasa kecewa dengan pemerintah Qatar dan kami ingin tahu apa yang jadi motif mereka dalam menutup institusi ini,” katanya. [adm/suramedia]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts