Taliban mengklaim meraih kemenangan di wilayah Afghanistan timur lembah Korengal setelah terjadi penarikan pasukan AS dari kamp militer terpencil mereka.

Para pejabat Amerika, menyatakan bahwa penarikan di provinsi Kunar adalah hanyalah sebuah "reposisi pasukan" menyusul keputusan yang diambil oleh Jenderal Stanley McChrystal, kepala pasukan AS dan NATO di Afghanistan, untuk memusatkan sumber daya militer pasukan AS di wilayah perkotaan.

Lembah Korengal, dijuluki Lembah Kematian oleh pasukan AS, pernah menjadi lokasi pertempuran sengit pasukan AS dengan mujahidin Taliban. Setidaknya 42 tentara AS terbunuh di sana selama lima tahun terakhir.

Sehari setelah penarikan AS, AlJazeera mengunjungi lembah tersebut dan menemukan Taliban telah mengendalikan daerah dan akses ke setiap bagian dari kamp yang pernah menjadi basis militer AS.

Penduduk lokal Afghan juga datang untuk mengunjungi daerah itu, yang kini penuh dengan sampah dan puing.

Satu orang lokal mengatakan dia yakin stabilitas keamanan akan kembali ke daerah tersebut, setelah pasukan asing pergi.

"Kami tidak menginginkan Amerika, kami tidak ingin orang Jerman atau orang asing lainnya. Kami tidak ingin orang asing, kami ingin damai, Kami ingin Taliban dan Islam - kami tidak ingin apa-apa lagi.."

Rencana Taliban


Pejuang Taliban mengatakan kepada Al Jazeera mereka bermaksud untuk memanfaatkan kamp AS ini dan memulai serangan untuk menduduki lebih banyak teritorial di wilayah ini.

Mereka juga mengklaim bahwa mereka telah mendapatkan berton-ton bahan bakar dan amunisi yang ditinggalkan pasukan Amerika.

"Ada banyak amunisi ditinggalkan - mortir, roket, dan rudal, insya Allah Kami [akan menggunakan] terhadap mereka," kata Anwar, seorang komandan Taliban setempat."

Al Jazeera telah menghubungi istana presiden di Kabul, serta markas besar NATO dan International Security Assistance Force (ISAF) serta Pentagon, namun tidak satupun dari mereka mau berkomentar mengenai pengambilalihan kamp militer mereka oleh Taliban.

Mark Perry, seorang penulis yang tinggal di Washington DC dan mengkhususkan dalam analisis militer AS mengatakan bahwa penarikan pasukan Amerika dari Korengal belum tentu sebuah kemenangan bagi taliban atau kekalahan pasukan AS, namun hal ini sesuai dengan strategi masa lalu.

"Ini adalah pertempuran cukup kecil," katanya.

"Memang benar bahwa kami pergi, tapi kami tidak akan tinggal di sana selamanya." Ia mengatakan militer Amerika sedang melakukan strategi untuk mencoba melumpuhkan Taliban dan al-Qaidah di mana lokasi yang memungkinkan, dan menciptakan "ruang bernapas bagi pemerintah boneka Afghanistan untuk menjalankan politik yang berakar pada masyarakat". [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts