Sebuah angka baru yang dikeluarkan Kementrian Pertahanan Amerika Serikat yang bermarkas di Pentagon, menunjukkan lonjakan yang cukup berarti dari tentara Amerika yang didiagnosa dan dirawat karena gangguang mental serius.

Untuk pertama kalinya, lebih banyak tentara Amerika yang dirawat di rumah sakit disebabkan oleh gangguan mental serius dari dinas militer mereka daripada karena cedera dan luka di medan perang, demikian menurut data medis baru yang dirilis oleh Pentagon.

Pada tahun 2009, terdapat 17.538 tentara AS yang dikirim ke rumah sakit karena masalah kesehatan mental dibandingkan dengan angka 17.354 karena luka perang dan luka yang diderita selama dinas militer.

Sorotan tajam terhadap pengiriman tentara selama bertahun-tahun oleh Washington dalam invasi di Irak dan Afghanistan telah membuat banyak tentara frustrasi.

Banyak di antara mereka, yang sekarang menjadi veteran dari dua perang tersebut, tidak mampu menjalani hidup normal ketika mereka pulang.

Sejumlah masalah, tidak hanya luka fisik dari Afghanistan dan Irak tetapi juga dengan masalah psikologis, termasuk sindrom stres pasca trauma, penyalahgunaan obat, depresi, kecemasan dan kesulitan menyesuaikan kembali ke kehidupan sipil, demikian Press TV melaporkan.

Pihak Pentagon dan Departemen Urusan Veteran AS 'telah menyuarakan keprihatinan serius atas pembengkakan biaya penderita masalah mental. Menhan AS, Robert Gates menyatakan bahwa biaya perawatan sudah terlalu banyak.

Militer AS mengeluhkan tentang biaya $ 3.000 sehari untuk mengobati seorang tentara yang terluka secara mental.

Angka-angka Pentagon juga menunjukkan bahwa satu dari setiap 10 Marinir AS dirawat di rumah sakit untuk gangguan mental dengan jumlah presentasi yang sama di Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

Sepuluh persen dari para prajurit yang kembali akan berakhir di pusat perawatan medis untuk masalah mental, mereka adalah orang-orang beruntung yang tidak bunuh diri. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts