Hari Jumat lalu, ribuan orang Yahudi mulai melakukan ziarah tahunan ke sinagog tertua di Afrika, yang terletak di Pulau Djerba, Tunisia.

Sebagian besar dari mereka, sekitar 4.500 orang, berasal dari Prancis. Sementara seribuan orang Israel datang lewat Mesir, Yordania atau Turki, karena tidak ada penerbangan langsung ke Tunisia.

"Kami kedatangan hampir 6.000 pengunjung tahun ini," kata Perez Trabelsi, Ketua Komunitas Yahudi Djerba (Al-Ghriba) yang juga presiden dari sinagog tersebut.

Ia meminta agar penerbangan langsung antara Israel dan Tunisia diadakan, karena dapat meningkatkan jumlah peziarah dari Israel hingga tiga kali lipat.

Kepala Rabi Prancis, Gilles Bernheim untuk pertama kalinya akan ikut serta berziarah ke tempat itu tahun ini. "Untuk menyampaikan pesan perdamaian dan menghormati orang lain," ujarnya.

"Saya sangat senang dan terkesan dengan gaya hidup Yahudi Tunisia dan keterikatan mereka yang sangat kuat dengan tradisi kuno," kata Bernheim.

Komunitas Yahudi di Tunisia hingga saat ini masih yang terbesar di kawasan Arab. Tapi jumlahnya turun dari 100.000 orang pada waktu negara itu merdeka dari Prancis tahun 1956, menjadi sekitar 1.500 sekarang ini.

Kebanyakan dari mereka pindah ke Prancis atau Israel. Hampir separuh dari jumlah Yahudi yang sekarang ada di Tunisia, menetap di Djerba. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts