Jika iman sudah menancap di dalam dada, halangan ataupun ancaman tidak akan membuat seorang muslim menanggalkan keyakinan yang diyakini dan hal inilah yang terjadi terhadap keluarga mualaf di Swiss.

Sebuah keluarga Muslim di Swiss harus rela meninggalkan kampung halaman mereka demi mempertahankan jilbab putri mereka yang masih duduk di bangku sekolah.

Tina Nasafi, ibu pelajar putri ini mengatakan bahwa anaknya sudah dilarang masuk ke sekolahnya di kota Schaffhausen karena menolak melepas jilbab. Karena tindakan diskriminatif itu, sejak September tahun lalu keluarga Muslim ini terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka dan pindah ke provinsi Biel Swiss, Kantor berita IRNA melaporkan.

Keluarga Swiss yang sebelumnya memeluk agama Kristen ini mengatakan bahwa warga di Biel umumnya punya cara berpikir yang lebih bebas dan dapat menghargai perbedaan pendapat dan keyakinan. Karena itu warga Muslim di daerah ini dapat menjalankan ibadah dan mengenakan jilbab dengan leluasa tanpa ada halangan. Populasi warga Muslim di provinsi Biel Swiss sejak tahun 1990 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan ditaksir saat ini mencapai empat ribu jiwa. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts