SANAA - Empat anggota Al Qaidah bersenjata meledakkan diri mereka ke sebuah markas intelijen Yaman dalam serangan kedua terbesar di kota Sanaa hari Sabtu. Mereka juga membebaskan beberapa tahanan dalam serangan paling spektakuler kelompok tersebut sejak Amerika mulai mendukung operasi pemerintah Yaman dalam memberantas Al Qaidah di negeri itu tahun lalu.

Serangan didalam komplek dengan keamanan tingkat tinggi tersebut menewaskan setidaknya 11 orang dan semakin meningkatkan kekhawatiran Amerika terhadap pemerintahan Yaman yang lemah dan dianggap tidak mampu dalam menghadapi serangan-serangan Al Qaiidah didalam negeri tersebut.

"Kami diserang secara tak terduga," kata menteri informasi Hassan al-Lozy kepada Al Arabiya. "Ini adalah eskalasi yang serius dari elemen teroris tersebut", ujarnya.

Pejabat Amerika mengatakan bahwa anggota kelompok perlawanan itu, termasuk warga Amerika, berlatih di camp militan di sebuah padang pasir di Yaman dan mereka beraliansi dengan suku-suku yang berkuasa untuk melawan pemerintahan presiden Ali Abdullah Saleh.

Kekhawatiran ini mulai lebih dalam pada akhir Desember lalu, ketika Al Qaidah Semenanjung Arab (AQAP) mengklaim bertanggung jawab atas upaya serangan untuk meledakkan pesawat tujuan Detroit.

Fakta bahwa salah satu institusi keamanan paling penting di negeri tersebut dapat diserang Al Qaidah menunjukkan bahwa keamanan negara ini sangat lemah, kata seorang analis Mansour Hael, mengisyaratkan bahwa si penyerang pasti mempunyai chanel orang dalam.

"Pertanyaannya adalah, bagaimana bisa para penyerang itu mampu menginfiltrasi di area keamanan itu. Ini meningkatkan beberapa pertanyaan," katanya.

Markas intelejen Yaman ini terletak di lingkungan kelas atas kantor-kantor pemerintah yang menghadap ke laut, diapit oleh gedung televisi negara dan cabang dari Kementrian Transportasi.

Ini adalah tempat yang sama pada tahun 2003 disaat 10 tahanan berhasil melarikan diri, termasuk satu orang yang terlibat dalam serangan terhadap kapal USS Cole tahun 2000 yang menewaskan 17 pelaut Amerika.

Saksi mata mengatakan melihat pria bersenjata menggunakan seragam militer mendekati gedung setelah memarkir sedan tua dan sebuah minibus didekat Hotel Crescent. Saksi mata itu mengatakan pada saat serangan terjadi, pria dengan seragam militer tersebut menembakkan RPG dan melemparkan granat tangan ke pintu masuk sebelum mulai memuntahkan peluru dari senapan yang ia bawa.

Serangan ini terjadi setelah AQAP mengeluarkan pernyataan di internet yang berisi seruan untuk membebaskan para anggota Al Qaidah yang saat ini sedang ditawan pemerintah. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts