Satu per satu tokoh-tokoh dunia di AS mulai angkat bicara, dan terlihat memihak pada siapa walaupun jauh dari benar. Dimulai dari Wakil Presidennya, Joe Biden, Rabu (2/6) kemarin, membela blokade Israel pada Jalur Gaza dan keputusan mencegat armada pro-Palestina yang membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah itu. Meski begitu ia tidak (belum?) membela serangan Angkatan Laut Israel yang menewaskan 20 orang tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan Charlie Rose, Biden menggarisbawahi bahwa Israel telah memberikan opsi kepada aktivis pro-Palestina untuk melakukan bongkar kargo di pelabuhan Asdod, dan menawarkan untuk membawanya ke Jalur Gaza atas nama mereka.

"Mereka (tentara Israel) sudah mengatakan, 'Anda ada di Mediterania. Kapal ini, jika Anda mengubah haluan ke utara sedikit saja, Anda bisa membongkar-muatannya dan kami akan mengirimkan barang-barang ini ke Gaza,'" kata Biden. "Jadi, apa masalahnya di sini? Apa masalahnya jika tetap bersikeras langsung ke Gaza? Yah, jadi itu sah bagi Israel untuk mengatakan, 'Saya tidak tahu apa yang ada di kapal itu. Orang-orang itu membawa ... 3.000 roket untuk rakyat kami.

"Dengar, Anda boleh berdebat apakah Israel harus mengirim tentara ke kapal itu atau tidak, tetapi kebenaran dari hal ini, Israel memiliki hak untuk tahu, karena mereka berperang dengan Hamas, apakah itu senjata atau bukan yang diselundupkan masuk!"

Selama wawancara, Biden juga menyalahkan Hamas atas krisis yang mendera wilayah Gaza. "Ketika kami memberi tekanan, dan dunia menekan Israel untuk mengizinkan barang-barang dikirim ke Gaza, apa yang terjadi? Hamas akan menyitanya, menaruhnya di [gudang dan] menjualnya. "Jadi masalah ini akan berakhir besok jika Hamas setuju untuk membentuk pemerintah dengan Otorita Palestina, dengan kondisi yang telah diatur masyarakat internasional." ujar Biden. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts