Aktivis antiperang sedunia punya pahlawan baru, yaitu Prajurit Satu Bradley E. Manning, si pembocor video militer AS yang menampilkan pembantian belasan orang sipil di Iraq tahun 2007, termasuk dua orang wartawan Reuters.

Manning ditangkap di Iraq, lalu dijebloskan ke penjara AS di Kuwait atas kasus video rahasia militer yang dimunculkan di WikiLeaks itu. Tapi beberapa bulan kemudian puluhan ribu rahasia militer lain ikut bocor. pihak AS kemudian langsung memindahkannya ke penjara di dalam negeri.

Pihak Manning dan pengacaranya tidak mengakui bahwa dia yang membocorkan rahasia itu. WikiLeaks juga tidak mengkonfirmasi siapa yang memberikan dokumen-dokumen itu ke situs mereka. Namun, pihak militer mengaku punya bukti percakapan Manning lewat pesan online di internet.

Dalam log percakapan tersebut, Manning yang bertugas sebagai analis intelijen, dikatakan telah melihat hal-hal yang menakjubkan, tapi juga mengerikan di dalam dokumen-dokumen milik pemerintah AS, yang menurutnya patut diketahui publik.

"Penting untuk dibocorkan ... menurut saya, atas dasar beberapa alasan yang ganjil," katanya.

Meskipun Pentagon memburu pihak-pihak yang dicurigai terlibat, hal itu tidak menyurutkan banyak pihak untuk memberikan dukungan kepada Manning.

Phillip Bailey, seorang pakar IT asal Italia yang tinggal di Kroasia, membuat sebuah laman di Facebook untuk memberikan dukungan kepada Manning. Kurang dari sepekan, anggotanya sudah mencapai angka 6.000.

"Ketika saya membaca bahwa Manning telah ditahan, saya merasa harus melakukan sesuatu untuk membantu pria itu. Bagi saya dia telah melakukan sesuatu yang hebat. Dia melakukan sesuatu yang berani dengan resiko besar," kata Bailey sebagaimana dikutip Washington Post (16/8/2010).

Mike Gogulski, warga AS yang menetap di Slowakia, belum pernah bertemu Manning. Meskipun demikian, ia membuat Bradley Manning Support Network, sebuah website dukungan untuk Manning. Banyak orang yang merespon baik websitenya. Tidak hanya dari AS, tapi juga dari Spanyol, Jerman, Kanada, Australia, Italia dan Inggris.

"Ceritanya menyentuh saya," ujarnya. "Ada seorang 'peniup peluit' muda yang kharismatik terkait apa yang saya sebut sebagai 'cerita dekade ini'."

Courage to Resist, kampanye mendukung Manning yang berafiliasi dengan Gogulski, membuat berbagai pernik memorabilia. Ada badge, poster dan juga T-Shirt. Pesannya antara lain bertuliskan "Save Bradley Manning!". Tagline produk mereka adalah "Blowing the whistle on war crimes is not a crime."

Tidak hanya itu, menurut ketuanya Jeff Patterson, mereka juga menggalang dana. Dari sebesar USD50.000 yang ditargetkan, telah terkumpul USD33.000.

Selain berkumpul di dunia maya, mereka melakukan kopi darat. Lebih dari 100 orang berdemo Quantico, di pangkalan AL tempat Manning ditahan. Lainnya berkumpul di Oklahoma City, kota asal Manning.

Andrew Burgin jurubicara Britain's Stop the War Coalition mengatakan, siapapun yang membocorkan dokumen rahasia ke WikiLeaks telah melakukan hal yang baik bagi masyarakat.

Menurutnya, Manning patut disejajarkan dengan Muntadar al-Zaidi, wartawan Iraq si pelempar sepatu ke arah Bush pada tahun 2008.

Apa yang dilakukan Manning, menurut Gerry Condon dari Veterans for Peace cabang Seattle, AS, seperti kisah bocah yang berteriak bahwa kaisarnya sedang telanjang. Dan ia telah membangkitkan semangat antiperang, yang belakangan ini dilemahkan oleh berbagai hal.

Peniup peluit tahun 1971, Daniel Ellsberg, menyatakan kekagumannya atas sosok Manning. Pria yang pernah dijebloska ke penjara karena membocorkan rahasia Pentagon itu berkata, "Ia adalah pahlawan bagiku."

"Saya belum pernah melihat ada orang membocorkan rahasia sebanyak ini, yang bisa berakibat serius atas dirinya, dalam 40 tahun terakhir," tandasnya.

Ellsberg merasa Manning sama seperti dirinya dulu, yang paham akan resiko perbuatannya. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts