Polisi menembak mati 15 warga sipil ketika berlangsung aksi protes di kawasan Kashmir India.

Insiden pada hari Senin (13/9) adalah yang terburuk sejak aksi protes ini dimulai tiga bulan silam.

Seorang anggota polisi juga tewas terlindas truk.

Wartawan BBC Di Srinagar Altaf Hussain mengatakan laporan soal pembakaran Alquran di Amerika Serikat membuat warga marah.

Ia melaporkan ribuan orang turun ke jalan, meneriakkan slogan anti-India dan anti-Amerika. Mereka juga membakar boneka Presiden Barack Obama.

Warga yang marah membakar gedung pemerintah, sekolah Kristen, dan kantor polisi.Larangan keluar rumah

Polisi mengeluarkan tembakan untuk membubarkan massa dan membenarkan 15 orang tewas.

Seorang remaja berusia 12-13 tahun dilaporkan termasuk di antara korban tewas.

Aparat keamanan masih memberlakukan larangan keluar rumah di Srinagar dan beberapa kota lain di kawasan.

Kebijakan ini diterapkan setelah demonstrasi anti-India Sabtu lalu (11/9) diwarnai kerusuhan.

Aksi protes sejak Juli, yang dipicu oleh tertembaknya seorang remaja oleh polisi, sejauh ini menyebabkan puluhan orang tewas.

Sementara itu pemerintah India akan memutuskan apakah mencabut undang-undang yang selama ini memberi kekebalan hukum kepada aparat keamanan India.

Para aktivis hak asasi manusia mengatakan undang-undang yang juga memberi kewenangan kepada aparat keamanan untuk mengambil alih kekuasaan itu, sering disalahgunakan.

Pembahasan UU ini dilakukan kabinet India Senin ini.

Menteri Besar Kashmir Omar Abdullah mendesak UU yang telah berusia 20 tahun ini dicabut namun seruan itu ditentang oleh militer India. [adm/muslimdaily]

1Komentar

Posting Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts