Rekaman suara terbaru pemimpin Al Qoidah Usamah bin Ladin beredar di Internet, rekaman tersebut dirilis hari Jum'at kemarin. Dalam pesannya ia menyerukan pembentukan badan bantuan baru untuk membantu Muslim yang menjadi korban banjir pada musim panas ini di Pakistan. Dalam pesan audio tersebut bin Ladin menggambarkan pemerintah Pakistan tidak peduli dengan para korban.
Pesan Usamah ini adalah pesan ketiga selama beberapa pekan terakhir dari para tokoh Al Qoidah mengenai banjir besar yang mempengaruhi sekitar 20 juta warga Pakistan. Bisa dikatakan ini adalah kampanye dari Al Qoidah untuk menggalang dukungan kepada para korban banjir.
Dalam pesan terbarunya, Usamah bin Ladin berkata dengan lembut, "Apa yang pemerintah habiskan untuk pekerjaan kemanusiaan ini hanyalah pekerjaan kelas dua, dibawah dari yang mereka habiskan untuk militer," kata Usamah dalam rekaman berdurasi 11 menit berjudul "Refleksi Metode Kerja Kemanusiaan."
"Jika pemerintah menghabiskan (pada kemanusiaan ini) hanya satu persen saja dari yang mereka habiskan untuk militer, maka mereka akan mengubah wajah dunia untuk para orang Miskin," tambahnya.
Pemimpin Al Qoidah ini mengatakan organisasi bantuan harus dibuat untuk mempelajari daerah Muslim yang biasa terkena banjir agar dimasa depan bisa mencegah banjir yang akan datang, juga harus membuat proyek-proyek pembangunan di daerah miskin dan menjamin keamanan pangan.
"Orang-orang kelaparan dan kekeringan di Afrika dan banjir besar di Pakistan dan di bagian dunia lain, dengan ribuan orang mati bersama dengan jutaan pengungsi lain, itu sebabnya orang harus bergerak cepat untuk menyelamatkan saudara-saudara mereka," katanya.
Ia juga mendesak para pengusaha Muslim untuk mengembangkan lahan pertanian tak terpakai di Sudan - dimana Usamah pernah tinggal disana sekitar tahun 90 an - untuk meningkatkan ketahanan pangan jika terjadi bencana.
Rekaman ini seperti yang lalu-lalu, hanya menampilkan suara bin Ladin dan gambar diam diatas gambar seorang pria sedang mendistribusikan bantuan.
Sebelum rekaman audio ini, orang nomor dua di Al Qoidah, syaikh Ayman al Zawahiri juga membuat seruan kepada orang-orang Pakistan untuk bangkit melawan pemerintah mereka atas apa yang ia katakan sebagai "kegagalan" otoritas Pakistan memberikan bantuan kepada korban banjir. [adm/muslimdaily]
Pesan Usamah ini adalah pesan ketiga selama beberapa pekan terakhir dari para tokoh Al Qoidah mengenai banjir besar yang mempengaruhi sekitar 20 juta warga Pakistan. Bisa dikatakan ini adalah kampanye dari Al Qoidah untuk menggalang dukungan kepada para korban banjir.
Dalam pesan terbarunya, Usamah bin Ladin berkata dengan lembut, "Apa yang pemerintah habiskan untuk pekerjaan kemanusiaan ini hanyalah pekerjaan kelas dua, dibawah dari yang mereka habiskan untuk militer," kata Usamah dalam rekaman berdurasi 11 menit berjudul "Refleksi Metode Kerja Kemanusiaan."
"Jika pemerintah menghabiskan (pada kemanusiaan ini) hanya satu persen saja dari yang mereka habiskan untuk militer, maka mereka akan mengubah wajah dunia untuk para orang Miskin," tambahnya.
Pemimpin Al Qoidah ini mengatakan organisasi bantuan harus dibuat untuk mempelajari daerah Muslim yang biasa terkena banjir agar dimasa depan bisa mencegah banjir yang akan datang, juga harus membuat proyek-proyek pembangunan di daerah miskin dan menjamin keamanan pangan.
"Orang-orang kelaparan dan kekeringan di Afrika dan banjir besar di Pakistan dan di bagian dunia lain, dengan ribuan orang mati bersama dengan jutaan pengungsi lain, itu sebabnya orang harus bergerak cepat untuk menyelamatkan saudara-saudara mereka," katanya.
Ia juga mendesak para pengusaha Muslim untuk mengembangkan lahan pertanian tak terpakai di Sudan - dimana Usamah pernah tinggal disana sekitar tahun 90 an - untuk meningkatkan ketahanan pangan jika terjadi bencana.
Rekaman ini seperti yang lalu-lalu, hanya menampilkan suara bin Ladin dan gambar diam diatas gambar seorang pria sedang mendistribusikan bantuan.
Sebelum rekaman audio ini, orang nomor dua di Al Qoidah, syaikh Ayman al Zawahiri juga membuat seruan kepada orang-orang Pakistan untuk bangkit melawan pemerintah mereka atas apa yang ia katakan sebagai "kegagalan" otoritas Pakistan memberikan bantuan kepada korban banjir. [adm/muslimdaily]
Posting Komentar