Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev di Moscow, Kamis (24/3) kemarin. Sebelum pertemuan, keduanya menyempatkan diri berbicara kepada wartawan.

"Itu sebuah kenyataan bahwa kita memiliki pengalaman gempa di Jepang dan Selandia Baru, dan di Timur Tengah dan Afrika utara," ujar Netanyahu. "Mereka telah menjadi banjir, badai pasir, tsunami dan kebakaran. Kita telah menanggulangi kebakaran itu dan saya mengucapkan terima kasih. Anda mengirim pilot dengan cepat. Keberanian mereka patut dicontoh dan profesional. Mereka membuat kesan yang mendalam dan saya ingin sekali dalam kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada Anda dan pemerintah Rusia sekali lagi untuk bantuan segera diberikan kepada kita di saat kita membutuhkan," tuturnya.

"Sekarang, kebakaran lain harus dipadamkan," netanyahu melanjutkan. "Tidak ada satupun diantara kita mengetahui bagaimana bentrokan yang melanda seluruh dunia Arab dan sebagian besar dunia Islam akan berakhir. Saya pikir kita memiliki keinginan yang sama bahwa harus ada pemerintah stabil, progresif dan modern yang bercita-cita untuk perdamaian," tuturnya.

"Israel, Rusia dan seluruh dunia modern harus mencegah pembentukan radikal di sini --mungkin radikal Islam-- rezim yang bisa mengancam perdamaian di wilayah ini, Israel dan Rusia. Satu rezim seperti bercita-cita untuk hasil ini dan itu adalah rezim radikal di Iran, yang tidak hanya mempersenjatai diri dengan senjata nuklir tetapi mengancam menggunakannya untuk melawan kita, dan mengancam untuk menghancurkan tidak hanya perjanjian damai tetapi setiap rezim modern yang muncul. Ia ingin kembali kita ke abad kesembilan. Kami memiliki kepentingan dalam menghentikan sesuatu yang buruk dan memajukan yang baik. Saya akan senang untuk membicarakan dengan Anda bagaimana untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan di kawasan kita. Saya ingin membicarakan hal ini dengan Anda," bebernya.

Sementara Medvedev mulai dengan menyatakan belasungkawanya terkait serangan teroris yang pada Rabu kemarin di Yerusalem. "Kami telah secara langsung mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan oleh terorisme," katanya. "Sayangnya, Rusia, juga telah terpukul oleh serangan teroris tahun ini. Yang membuat pertemuan kami hari ini sangat berharga karena hal utama adalah bahwa kita tidak boleh membiarkan teroris percaya bahwa mereka dekat untuk mencapai tujuan keji mereka," tuturnya.

"Kami memiliki banyak hal untuk membahas. Telah lama sejak pertemuan terakhir kami dan banyak peristiwa besar telah terjadi sejak saat itu, terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara. Perubahan terjadi di sana benar-benar tektonik dan tidak bisa tidak mempengaruhi keseluruhan situasi, yang kita harus mendiskusikan sebagai mitra," tandas Medvedev. [adm/republika]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts