Mengingat pentingnya literasi terhadap perkembangan peradaban manusia, Pusat Tarjih Muhammadiyah selenggarakan Sharing and Discusion “Menumbuhkan Semangat Literasi Menuju Umat Berkemajuan”, Ahad (20/1) di Auditorium Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Kepala Pusat Tarjih, Niki Alma Febriana Fauzi menyatakan dukungannya pada kegiatan literasi ini. Pihaknya juga akan memfasilitasi terkait agenda literasi yang diselengarakan. Karena melalui literasi merupakan salah satu jalan menuju terciptanya masayrakat Islam yang sebenar-benarnya juga menuju masayarakat Berkemajuan.

“Karena itulah dengan membaca, pikiran kita tidak akan sempit, sebab bersama buku kita seperti duduk di simposium tempat para Nabi, filsuf, dan para pemikir agung berteori tentang hakikat hidup dan semesta,” ungkapnya.

Diskusi yang digelar ini mengundang dua komunitas baca, Read and Eat Society (RES) dan Rumah Baca Komunitas (RBK).

Pemaparan pertama disampaikan oleh Fauzan Anwar Sandiah dari RBK. Menurutnya, keagamaan dan literasi saling memiliki kolerasi. Karena pendokumentasian wahyu adalah dalam bentuk tulisan atau teks yang kemudian bisa diteruskan sampai ke generasi sampai saat ini.

“Al-Qur’an yang semula bahasa lisan kemudian dibakukan dalam bentuk tulis. Pembakuan tersebut dimulai sejak mayoritas umat Muslim sepakat bahwa ujaran-ujaran yang dikumpulkan dalam pembakuan resmi di zaman Khalifah Utsman merupakan totalitas wahyu,” urai Fauzan.

Fauzan juga menyampaikan tiga komponen dalam pengembangan literasi. Pertama, adanya relawan yang konsisten dan militan dalam komunitas literasi. Kedua, budget atau pendanaan ini dibutuhkan sebagai bahan bakar untuk mengerakkan literasi. Dan yang ketiga adalah pengelolaan yang bebas dan mandiri.

Selanjutnya dari RES, Akhmad Arwyn mengatakan semua sumber buku bisa dan boleh saja dibaca. Namun, kebolehan tersebut harus didasari oleh pandangan hidup Islami (Islamic Worldview) yang sudah mapan. Sehingga meskipun banyak paham-paham lain didapat, pembaca tetap teguh pada worldviewnya.

Dilanjutkan oleh David Efendi, Ketua Syarekat Taman Pustaka Muhammadiyah berpesan kepada generasi muda Muhammadiyah untuk mendukung gerakan literasi sebagai alat bantu memahami zaman yang terus berubah.

“Sebab kegiatan tersebut bisa jadi faktor dominan yang akan menyelamatkan dan mengembangkan banyak gagasan pada gerak zaman yang terus berubah,” pungkas David. 

a'n - Muhammadiyah.or.id

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts