Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tak lama lagi tiba. Jelang pemilu, situasi politik nasional belakangan ini cukup memanas. Sekretaris Jenderal (Sekjend) Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) mengimbau umat Islam agar tidak saling serang.

UBN mengajak umat Islam agar saling menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah (kebangsaan).

Jangan sampai perbedaan politik membuat sesama umat saling menyerang, apalagi menyerang tokoh agama, ulama, lembaga, ormas Islam, dan sebagainya.

“Mengajak semua umat Islam agar menjaga persaudaraan dan persatuan atas dasar sesama Muslim dan sesama bangsa. Jangan menyerang sesama Muslim hanya karena berbeda pilihan politik, jangan pula menyerang ulama, lembaga keulamaan, ormas Islam, dan lembaga Islam manapun,” imbau UBN dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/01/2019).

UBN pun mengajak berbagai komponen bangsa terkhusus umat Islam agar senantiasa menjunjung tinggi nilai Bhinneka Tunggal Ika. Sebagaimana, kata UBN, yang telah diajarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Dalam konferensi pers tersebut, UBN mengimbau umat Islam agar berpartisipasi pada Pemilihan Umum 17 April 2019 mendatang. MIUMI mengimbau umat Islam agar tidak golput.

“Kami mengimbau agar seluruh umat Islam agar tidak golput dan (agar) menggunakan hak pilihnya dengan memilih calon yang berpihak pada kepentingan Islam dan umat Islam yang otomatis berpihak pada kepentingan bangsa,” imbaunya.

Selain itu, MIUMI mengimbau umat Islam agar jangan mau lagi menjadi sekadar pemanis saat pemilu raya atau hanya menjadi pendorong mobil mogok setelah pemilu raya.

“Pilihlah para calon yang berpihak pada kepentingan umat dan bangsa,” imbaunya.

MIUMI merupakan sebuah komunitas para tokoh dari berbagai ormas dan lembaga yang menjadikan ilmu sebagai basis gerakan dan perjuangan sekaligus sarana mereka untuk bersinergi, termasuk gerakan politik keumatan menyambut Pilpres, Pileg, dan pemilihan DPD RI 2019. Jargon gerakan politik keumatan MIUMI adalah “Integrasi Keislaman dan Kebangsaan”.


(ahmad/hidayatullah)

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts